Minggu, 16 Mei 2010

10 Mitos Ilmiah yang Konyol

Tidak ada yang lebih bagus dibanding memecahkan mitos (mythbusting; yang membuat sebuah program Discovery Channel, Mythbusters, terkenal), jadi inilah dia daftar kesalahpahaman dan mitos yang diketahui orang-orang tapi bisa dibilang konyol – kali ini tentang ilmu pengetahuan.
  1. Tidak ada gravitasi di luar angkasa

    tak ada gravitasi di luar angkasa
    Faktanya, ada gravitasi di luar angkasa – sangat banyak. Alasan bahwa astronot tampak tak ada beban adalah karena mereka mengorbit Bumi. Mereka jatuh ke Bumi tapi bergerak ke samping untuk menghindarinya. Jadi, mereka selalu jatuh tapi tak pernah mendarat. Gravitasi memang ada di seluruh luar angkasa secara virtual (ada tapi tak dapat dirasakan). Ketika sebuah pesawat ulang alik mencapai ketinggian orbit (Sekitar 250 mil di atas permukaan Bumi), gravitasi hanya berkurang 10%.
  2. Petir tak pernah menyambar tempat yang sama dua kali

    petir
    Lain kali jika Anda melihat sambaran petir dan Anda beranggapan untuk lari ke tempat sambaran untuk melindungi diri dari serangan selanjutnya, ingatlah ini! Petir memang menyambar tempat yang sama dua kali – malahan, ini sangat umum. Petir lebih memilih tempat-tempat tertentu seperti pohon tinggi atau bangunan. Di lapangan luas, obyek yang paling tinggi memiliki kemungkinan besar disambar beberapa kali hingga petir berpindah jauh untuk mencari target baru. Empire State Building tersambar petir 25 kali setahun.
  3. Meteor menjadi panas karena gesekan ketika memasuki atmosfer

    meteor
    Ketika sebuah meteoroid memasuki atmosfer Bumi (menjadi meteor), sebenarnya kecepatan yang memadatkan udara di depan obyek yang menyebabkan obyek tersebut memanas. Adalah tekanan di udara yang mengakibatkan panas yang cukup untuk membuat batu tersebut sangat panas sehingga bersinar bila dilihat dari Bumi (bila kita beruntung melihatnya di langit pada waktu yang tepat). Kita juga perlu menolak mitos tentang meteor panas ketika tiba di Bumi – menjadi meteorit. Meteorit selalu dingin ketika tiba di daratan – dan faktanya sering ditemukan terlapisi es. Ini dikarenakan batu tersebut sangat dingin dari perjalanannya melintasi ruang angkasa sehingga panas ketika masuk ke Bumi belum cukup untuk membakar lapisan terluarnya.
  4. Sebuah koin yang dijatuhkan dari bangunan yang sangat tinggi dapat membunuh pejalan kaki di bawah

    gedung tertinggi
    Mitos ini sangat umum sehingga menjadi cliche di sejumlah film. Mitosnya adalah bila Anda menjatuhkan koin dari puncak bangunan tinggi (seperti Empire State Building) – koin ini akan memperoleh kecepatan yang bisa membunuh seseorang bila mendarat di atas manusia di darat. Tapi faktanya adalah, aerodinamika sebuah koin tidak cukup untuk membuatnya berbahaya. Apa yang akan terjadi adalah orang yang terkena koin tersebut hanya merasa diketuk kepalanya – tentunya mereka selamat dari “bencana” tersebut.
  5. Sel otak tak dapat beregenerasi

    sel otak
    Alasan mitos ini menjadi semakin umum adalah karena mitos ini dipercayai dan diajarkan oleh komunitas ilmiah dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada tahun 1998, ilmuwan di Sweden and the Salk Institute di La Jolla, California menemukan bahwa sel otak pada manusia dapat beregenerasi. Sebelumnya lama dipercayai bahwa otak yang kompleks dapat terganggu oleh pertumbuhan sel baru, tapi studi menemukan bahwa memori dan pusat pembelajaran otak dapat menciptakan sel baru – memberikan harapan kepada penyembuhan penyakit seperti Alzheimer.

    Ada sisi tergelap dari bulan

  6. sisi gelap bulan
    Sebenarnya – setiap bagian dari bulan disinari pada suatu waktu oleh matahari. Kesalahpahaman ini muncul karena ada sisi tergelap bulan yang tak pernah tampak ke Bumi. Ini disebabkan oleh penguncian gelombang; hal ini dikarenakan bahwa tarikan gravitasi Bumi terhadap bulan sangat kuat sehingga bulan hanya menampakkan satu wajah ke kita.
    Wikipedia menyebutkan: “Penguncian gelombang terjadi ketika gradien gravitasi menyebabkan satu sisi tubuh astronomis selalu menghadap tubuh yang lain; contohnya, satu sisi Bulan selalu menghadap Bumi. Tubuh yang terkunci gelombang lama berotasi sebagaimana berevolusi terhadap Bumi. Rotasi ini menyebabkan satu belahan Bulan selalu menghadap Bumi.”
  7. Makanan yang jatuh ke lantai dianggap aman dimakan bila diambil kembali dalam lima detik

    makanan jatuh
    Ini adalah omong kosong yang pastinya dikenal banyak orang. Bila ada kuman di lantai dan makanan mendarat di atasnya, otomatis mereka menempel ke makanan. Selain itu, memakan kuman dan kotoran tidak selalu menjadi hal buruk karena mereka membantu kita membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat.
  8. Polaris adalah bintang paling terang di langit malam belahan utara

    bintang polaris
    Sirius sebenarnya lebih terang dengan magnitudo -1.47 bila dibandingkan dengan Polaris yaitu 1.97 (semakin rendah angkanya, semakin terang bintangnya). Pentingnya Polaris adalah bahwa posisinya di langit menandakan Utara – dan karena itu pula bintang ini dijuluki “Bintang Utara”. Polaris adalah bintang paling terang di konstelasi Ursa Minor dan merupakan Bintang Utara saat ini ketika bintang kutub berubah sepanjang waktu karena bintang menampakkan perpindahan berlanjutan yang lambat terhadap poros Bumi.
  9. Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan ruang angkasa, tubuh manusia meledak

    astronot di ruang angkasa
    Mitos ini adalah hasil dari film-film fiksi ilmiah yang menggunakannya supaya memberi ketertarikan terhadap alur cerita. Faktanya, manusia dapat selamat 15 – 30 detik di luar angkasa apabila mereka menghembuskan napas sebelum terpapar hampa udara (ini mencegah paru-paru meledak dan mengirimkan udara ke pembuluh darah). Setelah 15 atau 30 detik, kekurangan oksigen menyebabkan ketidaksadaran diri yang membawa pada kematian karena kehabisan napas.
  10. Evolusi mengakibatkan sesuatu beranjak dari “rendah” ke “tinggi”

    evolusi manusia
    Padahal faktanya adalah bahwa seleksi alam mengeluarkan gen yang tidak sehat dari kolam gen, ada banyak kasus ketika sebuah organisme tak sempurna selamat. Contohnya adalah jamur, hiu, udang, dan lumut – semuanya tetap sama sepanjang waktu. Organisme-organisme ini beradaptasi dengan lingkungan mereka tanpa mengalami perubahan.
    Takson lain juga berubah besar, tapi tidak berubah lebih baik. Sejumlah makhluk mengalami perubahan lingkungan dan adaptasinya tidak terlalu baik terhadap suasana yang baru. Kecocokan mereka terhubung dengan lingkungan, bukan perubahan.
sumber: http://okebanget.net/2010/05/13/10-mitos-ilmiah-yang-konyol/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar