Nur, seorang warga Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, mampu bertahan hidup hingga usianya mencapai 120 tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), wanita ini merupakan tertua dari seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keberadaan wanita tertua ini pertamakali ditemukan oleh seorang petugas BPS yang tengah melakukan sensus penduduk 2010. Nur hidup di sebuah perkampungan yang berada di pelosok Sukabumi. Uniknya, Nur hidup di dalam komunitas masyarakat yang memiliki bahasa tersendiri.
Penaggungjawab Hubungan Masyarakat dan Pengolahan BPS Kabupaten Sukabumi Anwar Hidayat, menjelaskan awalnya Nur mengaku berusia hingga 160 tahun. Namun setelah dilakukan penelitian, data sementara menunjukan usia Nur baru mencapai 120 tahun. Namun untuk memastikannya, BPS akan melakukan penelaahan sejarah dalam kurun waktu 150 tahun terakhir.
“Mulanya dia mengaku berusia 160 tahun, namun dari penelitian sementara menunjukan usianya 120 tahun. Langkah yang akan ditempuh untuk memastikannya adalah menelusuri silsilah keluarganya. Dia hidup di pedalaman yang sangat jauh di dalam komunitas masyarakat yang menggunakan bahasa berbeda dari masyarakat pesundaan lainnya,” ujar Anwar.
Disamping itu, pengecekan juga dilakukan dengan meneliti tingkat pengetahuan atau wawasan Nur terhadap peristiwa-peristiwa terdahulu. Hal ini menjadi salah satu landasan untuk mengetahui usia sesungguhnya Nur.
Selain Nur, dalam sensus penduduk ini, BPS juga menemukan seorang warga lainnya yang telah berusia 116 tahun. Ini masih termasuk dalam kategori diatas angka harapan hidup manusia. Warga tersebut diketahui bermukim di sebuah desa di Kecamatan Bantar Gadung.
Sementara itu Kepala BPS Kabupaten Sukabumi, Bambang Subroto mengaku, keberadaan warga tertua di Sukabumi ini merupakan fenomena dalam data kependudukan. “Jika pelaksanaan sensus penduduk selesai dilaksanakan, maka kami akan mengirim petugas untuk menemui wanita tertua itu agar mengetahui pasti usainya,” ujar Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar