Ledakan itu tak diduga oleh Shannon Elliott, wanita yang kini punya jari kaki di tangan kirinya. Seseorang melemparkannya dari mobil yang melintas pada bulan November 2009, lalu Elliott memungutnya karena penasaran sebelum akhirnya meledak dan melenyapkan jempol serta 2 jari di tangan kirinya.
"Rasanya hancur sekali melihat jari saya lenyap dari tangan kiri. Rasanya saya rela kehilangan satu jari kaki agar tangan saya normal lagi," ungkap Elliott seperti dikutip dari NYdailynews, Rabu (23/6/2010).
Harapan itu akhirnya terwujud, setelah tim dokter dari Stony Brook University menawarkan amputasi jari kaki untuk dicangkokkan ke tangan kiri. Hanya saja kondisi lukanya saat itu belum memungkinkan untuk dilakukan transpantasi.
Operasi tersebut akhirnya dilakukan pada 7 Juni 2010, setelah Elliott memantapkan lagi keinginannya. Karena belum punya pengalaman melakukan prosedur serupa, tim dokter membutuhkan waktu 11 jam untuk menuntaskannya.
Kehilangan satu jari kaki membuat wanita berusia 25 tahun itu sedikit kesulitan untuk berjalan dan mengenakan sandal jepit. Namun baginya, tidak memiliki jempol tangan akan lebih menyulitkannya untuk memegang sesuatu serta menyuapi anaknya.
Sementara itu Dr. Jason Ganz yang memimpin operasi tersebut mengatakan, Elliott butuh waktu 6-9 bulan agar jempol barunya berfungsi dengan baik. Bahkan dalam 1-3 tahun, ukurannya akan menyesuaikan diri agar sesuai dengan telapak tangan Elliott.
Operasi toe to thumb semacam itu juga pernah dilakukan pada tahun 2007 oleh tim dari St. Mary's Hospital, San Francisco. Pasiennya saat itu adalah Garrett La Fever, seorang tukang kayu yang kehilangan jempol tangan dalam sebuah kecelakaan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar