
Namun apa mau dikata, bahwa selama ini wajah persepakbolaan kita terkesan tidak produktif dalam melahirkan bintang-bintang muda yang kita dambakan. Apalagi jika kita melihat prestasi persepak bolaan kita dengan melihat peringkat FIFA dan AFC terbaru per 31 Maret 2010, maka kita akan melihat bahwa posisi Indonesia berada pada peringkat 138 FIFA dan 24 AFC. Kita tidak perlu melihat siapa saja yang menempati peringkat di atas Indonesia, karena kita akan semakin malu.
Secercah harapan barangkali bisa mengobati rasa rindu kita, dengan dilangsungkanya Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang telah digelar 30-31 Maret 2010 silam, yang dibuka langsung oleh SBY. Buah hasil gelaran konggres ini adalah tujuh butir rekomendasi KSN demi menggapai profesionalisasi pembinaan persebakbolaan kita sesuai dengan arahan FIFA. Kita langsung saja pada tekad bersama sesuai dengan rekomendasi butir ”ke tujuh”, tentang program pembinaan prestasi yang fokus kepada pembentukan tim nasional untuk menjadi juara dalam SEA Games 2011. Meski hasil konggres tersebut tidak menyentuh esensi sesuai dengan permintaan sejumlah peserta konggres yang menghendaki mundurnya Nurdin Halid karena dianggap tidak becus mengantarkan PSSI berprestasi.
Lepas dari siapa saja yang menjadi nahkoda dalam bahtera persepakbolaan kita, ada suat harapan yang terselip di pundak Nurdin Halid , yaitu realisasi Timnas Indonesia untuk mampu menorehkan prestasi lagi di Asia dan mengantarkan Indonesia bias menjadi tuan rumah “World Cup” 2022, yang sudah bang tentu ikut berlaga pada kejuaraan tersebut bersama dengan 32 tim negara lain yang penuh prestisius.
Oleh karena itu demi prestos bangsa yang terpuruk di setiap lini kehidupan, manuverpun perlu dilakukan untuk menggeliatkan upaya pengentasanya melalui koridor sepak bola. Bila niatan ini telah disepakati bersama, melalui bentuk reformasi dan restrukturisasi pengurus PSSI, pembangunan infrastruktur untuk sepak bola, pendanaan dan pembinaan sejak usia dini. Maka tidak menutup kemungkinan kita siap berlaga di Th 2022 dan siap bersaing dengan “The Dream Team” yang selama ini hadir hanya dalam impian kita.
boleh lah, mimpi aj dulu
BalasHapushidup berawal dari mimpi gand..
BalasHapus