Kamis, 13 Januari 2011

Wanita Gemuk Susah Puaskan Pasangan Dalam Bercinta

Seks yang memuaskan adalah dambaan setiap pasangan. Tapi untuk mencapainya tidak harus dengan cara serampangan atau tanpa menggunakan rasio. Seks semestinya dilakukan dengan cara tidak menggebu meski kemungkinan tingkat gejolak sudah mencapai titik puncak. Lalu bagaimana caranya mencapai kepuasan seks dengan aman? Carilah pasangan seks yang sehat. Dalam arti bila bercinta, dilakukan dengan hati atau perasaan, tidak hanya nafsu semata. Dengan begitu seks akan berjalan aman, memuaskan dan berakhir dengan kebahagian yang bisa semakin memperdekat ikatan di antara pelakunya.
Obesitas juga bisa berpengaruh pada hubungan seksual
Obesitas juga bisa berpengaruh pada hubungan seksual
Untuk mendapatkan kepuasan seks, juga perlu diperhatian kondisi dan bentuk tubuh. Sebagai wanita yang menjadi subjek utama dalam bercinta baik dari segi penampilan, bentuk tubuh dan lainnya, sebaiknya harus bisa menjaga penampilan. Bagaimanapun juga seorang pria lebih menyukai pasangannya yang serasi di mata mereka atau indah dipandang mata. Menurut saintis di Inggris, kalau berat badan wanita sudah naik atau melar, seks mereka akan buruk yang tentunya dapat mempengaruhi kemesraaan di atas tempat tidur bersama pasangan.
Para saintis menjelaskan bertambah berat badan bisa menjadi bencana bagi kaum pira dan wanita saat mereka bercinta di atas tempat tidur. Dalam riset baru, periset dari Eropa berkesimpulan wanita kegemukan atau obesitas menghadapi kesulitan lebih dalam menemukan partner seks ketimbang yang memiliki berat badan normal. Tapi tidak begitu dengan pria. Meski obesitas kaum Adam tidak menghadapi kesulitan lebih untuk mendapatkan partner seks.
Riset menunjukkan wanita obesitas 30% kecil kemungkinan mendapatkan partner seks ketimbang yang memiliki berat normal. Sebagai perbandingan, adanya sedikit perbedaan di antara pria dan wanita obesitas. Pria kegemukan tak mengalami masalah lebih dalam mencari partner seks.

http://www.freewebs.com/aizuk/fat-woman.jpg

Hasil riset ini dipublikasikan secara online di jurnal medis MBJ. Riset didanai sejumlah badan pemerintah Perancis. Masyarakat yang memiliki BMI 18 hingga 24 dijelaskan periset memiliki berat yang sehat. Mereka yang BMInya 25 atau lebih dianggap gemuk dan BMI 30 kegemukan atau obesitas. Riset sebelumnya memiliki trend yang sama tapi periset dikejutkan dengan perbedaan di antara gender ini tentang bagaimana berat yang berlebihan bisa mempengaruhi kehidupan seks.

http://www.guzer.com/pictures/fat_splits.jpg


“Bisa jadi wanita lebih toleran dengan suami atau pasangannya yang obesitas. Tapi sebaliknya pria yang tidak bersikap seperti itu,” kata Profesor Kaye Wellings yang pakar dalam urusan kesehatan reproduktif dan seks di London School of Hygiene and Tropical Medicine. Ia salah seorang penulis riset BMJ. Menurut periset, masalah yang dihadapi penderita obesitas kemungkinan berkaitan dengan problema fisik juga isu lain seperti tidak percaya diri dan tekanan sosial. Penderita obesitas berisiko lebih tinggi kena diabetes, depresi dan stres yang bisa mempengaruhi seks.
Periset lebih lanjut mengatakan pria dan wanita obesitas bersama partner seks mereka tidak berbeda dengan orang-orang yang beratnya normal asalkan dalam hal berapa sering mereka berhubungan seks. Dijelaskan mereka pula, wanita cenderung memiliki partner seks yang bentuk tubuhnya sama. Hampir 70% wanita gemuk memiliki partner yang juga gemuk sedangkan hanya 40% pria gemuk memiliki partner yang sama bentuk badannya (Sumber)

2 komentar: