Sebuah kubah baru telah ditambahkan ke sebuah bangunan megah yang sebelumnya difungsikan sebagai panti sosial. Ini adalah gedung ke sekian yang telah beralih fungsi menjadi masjid. Kubah tembaga yang dipasang di atapnya merupakan sumbangan sebuah masjid di Audley Range, Blackburn.
Bangunan yang kemudian diberi nama Masjid Sholihin ini tampak menunjol. Bangunan di Didsbury Street ini hanya beberapa jengkal dari bundaran yang menjadi ikon kota itu.
Sebelumnya, bangunan panti sosial ini telah lama menganggur. Sebuah proyek penggalangan dana yang dilakukan untuk pengambilalihan. “Ini adalah proyek panjang, dan kami melakukannya tahap demi tahap. Tahap selanjutnya, tergantung pada sumber pendanaan, adalah untuk meningkatkan sisi yang menghadap Burnley Road,” ujar seorang jamaah.
Sebelumnya, sisi bangunan itu terdiri dari jendela kaca. Namun setelah pengambilalihan, masjid menjadi sasaran vandalisme. Akhirnya, daripada harus selalu repot mengganti kaca yang pecah, pengurus masjid memutuskan untuk menutupnya dengan tembok. “Mudah-mudahan kemudian akan terlihat rapi, karena telah menjadi sedikit merusak pemandangan.”
Ketua Dewan Masjid, Yusuf Jan-Virmani mengatakan ada juga masalah drainase di lokasi.”Itu berantakan, tapi kami telah berhasil membarui itu,” ujarnya.
Salah satu sisi halaman masjid dimanfaatkan untuk sarana aktivitas sosial warga. “Banyak warga yang memanfaatkannya untuk bermain bola atau latihan bulutangkis,” ujarnya. (RoL/ut)
Bangunan yang kemudian diberi nama Masjid Sholihin ini tampak menunjol. Bangunan di Didsbury Street ini hanya beberapa jengkal dari bundaran yang menjadi ikon kota itu.
Sebelumnya, bangunan panti sosial ini telah lama menganggur. Sebuah proyek penggalangan dana yang dilakukan untuk pengambilalihan. “Ini adalah proyek panjang, dan kami melakukannya tahap demi tahap. Tahap selanjutnya, tergantung pada sumber pendanaan, adalah untuk meningkatkan sisi yang menghadap Burnley Road,” ujar seorang jamaah.
Sebelumnya, sisi bangunan itu terdiri dari jendela kaca. Namun setelah pengambilalihan, masjid menjadi sasaran vandalisme. Akhirnya, daripada harus selalu repot mengganti kaca yang pecah, pengurus masjid memutuskan untuk menutupnya dengan tembok. “Mudah-mudahan kemudian akan terlihat rapi, karena telah menjadi sedikit merusak pemandangan.”
Ketua Dewan Masjid, Yusuf Jan-Virmani mengatakan ada juga masalah drainase di lokasi.”Itu berantakan, tapi kami telah berhasil membarui itu,” ujarnya.
Salah satu sisi halaman masjid dimanfaatkan untuk sarana aktivitas sosial warga. “Banyak warga yang memanfaatkannya untuk bermain bola atau latihan bulutangkis,” ujarnya. (RoL/ut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar