Sabtu, 30 April 2011

Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Pulau Buru di Provinsi Maluku pernah dijadikan lokasi pembuangan bagi 12 ribu orang tahanan politik pada awal pemerintahan Soeharto. Kini pulau tersebut telah berubah, bahkan Pulau Buru menjadi lumbung padi terbesar di Provinsi Maluku.
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Lahan pertanian terdapat di Desa Mako, Desa Savana Jaya di Kecamatan Waeapo, yang berjarak 40 kilometer dari Namlea, Kabupaten Buru, Maluku. Di tempat ini Presiden SBY pernah melakukan panen raya pada 2006 lalu. (Anis)
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Di pulau ini terdapat Desa Kayeli. Kejayaan Kayeli yang pernah menjadi sebagai pusat pemerintahan Belanda di Pulau Buru ditandai dengan berdirinya sebuah benteng yang dibangun VOC tahun 1785. Benteng setinggi 2,5 meter itu masih berdiri tegar meskipun ditumbuhi semak belukar. (Anis)
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Sebuah meriah bukti sejarah terdapat di mulut Desa Kayeli. (Anis)
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Pintu gerbang Desa Kayeli. (Anis)
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Untuk sampai ke Pulau Buru harus menggunakan kapal Feri. Kapal tersebut berlabuh di pelabuhan Namlea, Ibukota Kabupaten Buru, Maluku. (Anis)
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Suasana Kota Namlea. (Anis)
Menyelusuri Pulau Buru di Maluku

Sebuah patung tentara setengah badan berdiri di areal persawahan, di Desa Wanakarta, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku. (Anis)




sumber :http://foto.detik.com/readfoto/2011/04/28/102513/1627322/157/1/menyelusuri-pulau-buru-di-maluku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar