Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Moh Jumhur Hidayat mengatakan, pemerintah sama sekali tidak menjual TKI ke negara lain. Pemerintah justru menginginkan penghargaan dalam bentuk perlindungan yang benar dari setiap negara penempatan TKI.
“Boleh saja TKI butuh uang atau materi, tetapi pemerintah berkomitmen pada harga diri dan martabat bangsa di atas segalanya,” kata Jumhur di Jakarta, Minggu (08/05).
Ia menegaskan, pelaku penempatan TKI swasta ke luar negeri, yaitu Pelaksana Penempatan TKI Swasta, pun tidak boleh berorientasi hanya mengejar keuntungan materi dalam upaya memberangkatkan TKI, tetapi sebaliknya perlu mengedepankan aspek perlindungan TKI serta terkoordinasi dalam pengawasan pemerintah.
Selain itu, ujar Jumhur, calon TKI yang akan ditempatkan hendaknya didasarkan pada persyaratan ataupun pelatihan yang baik. Ini dilakukan guna menjamin TKI dapat bekerja secara berkualitas dan bermartabat saat tiba di luar negeri. Jumhur selanjutnya melansir harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar dilakukan perbaikan penempatan TKI untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada.
“Boleh saja TKI butuh uang atau materi, tetapi pemerintah berkomitmen pada harga diri dan martabat bangsa di atas segalanya,” kata Jumhur di Jakarta, Minggu (08/05).
Ia menegaskan, pelaku penempatan TKI swasta ke luar negeri, yaitu Pelaksana Penempatan TKI Swasta, pun tidak boleh berorientasi hanya mengejar keuntungan materi dalam upaya memberangkatkan TKI, tetapi sebaliknya perlu mengedepankan aspek perlindungan TKI serta terkoordinasi dalam pengawasan pemerintah.
Selain itu, ujar Jumhur, calon TKI yang akan ditempatkan hendaknya didasarkan pada persyaratan ataupun pelatihan yang baik. Ini dilakukan guna menjamin TKI dapat bekerja secara berkualitas dan bermartabat saat tiba di luar negeri. Jumhur selanjutnya melansir harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar dilakukan perbaikan penempatan TKI untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar