Rabu, 06 Juli 2011

Memiliki kualitas Sperma yang baik



Benar jika mengacu pada teori “fitness factor”. Dalam teori tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, misalnya rasio antara lingkar pinggang dan paha, yang mengisyaratkan bahwa seseorang memiliki gen yang bagus dan akan memberikan keturunan yang juga baik.
Namun sering waktu, kini bermunculan pendapat berbeda yang ingin membuktikan kebenaran teori tersebut. Adalah seorang penulis bernama Rosalind Arden dari King’s College, London.

“Saya menganalisa hubungan antara sperma dan kecerdasan. Sebab, saya pikir jika kita serius terhadap gagasan fitness factor, kemudian walaupun dua hal tersebut tidak berhubungan, sifatnya bisa jadi saling berkorelasi,” kata Arden, seperti dikutip MSNBC, Rabu (28/1/2009).
Gagasan terbesar dari fitness factor, kecantikan, kesehatan, kecerdasan, kepribadian merupakan hasil dari kesungguhan diri dalam melakukan fitness. Dengan kata lain, satu atau sejumlah besar gen yang dilatih lewat fitness, seperti body symmetry, sedikit banyak juga memengaruhi kualitas sperma.
Untuk menguji hal tersebut, sebuah penelitian berjudul “Vietnam Experience Study” pun dilakukan pemerintah Amerika kepada para veteran perang Vietnam. Beberapa pria diambil contoh semen spermanya.
Selanjutnya, Arden dan para koleganya meneliti data-data yang ada untuk mengaitkan tingkat intelejensia (IQ) dengan semen. Hasilnya, ada sedikit hubungan antara tingginya tingkat IQ dengan kualitas semen yang lebih baik.
Jadi, pria cerdas cenderung memiliki sperma berkualitas baik. Hubungan antara tingkat IQ dengan kualitas sperma bukanlah hubungan sebab akibat.
Sebab faktanya, tingkat IQ tidak bisa mendorong seorang pria bisa melakukan atau menjadikan mereka lebih baik, apakah itu sperma yang lebih sehat maupun lebih agresif.
Terlepas dari hasil riset tersebut, disarankan bagi para pria untuk mendapatkan sperma yang sehat; konsumsilah multivitamin harian, seperti selenium, zinc, dan folic acid, sebuah nutrisi yang penting dalam menjaga fungsi sperma tetap baik.
Jangan lupa juga olahraga teratur dan menjaga berat badan dengan latihan beban. Merokok, minum alkohol, stres, dan mengonsumsi steroid dapat merusak kualitas sperma.
Sementara itu, Douglas Detterman, profesor psikologi di Case Western Reverse University dan editor jurnal Intelligence menambahkan, sebab akibat memang masih diperdebatkan.
Gen mempengaruhi kecerdasan dan sejumlah penelitian telah berhasil menghubungkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dengan kesehatan yang lebih baik. Sebagai contoh, pria dengan IQ lebih tinggi memiliki sedikit risiko terhadap risiko serangan jantung koroner. Namun, tak ada seorang pun tahu mengapa hal ini terjadi.
“Ada banyak spekulasi. Mungkin saja orang dengan IQ rendah tidak menerima perawatan yang cukup baik untuk dirinya akibat kemiskinan. Menghubungkan semua faktor-faktor tersebut memang sangat rumit,” kata Detterman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar