Goa Lowo yang berarti Goa Kelelawar, yah ini adalah tempat pertama yang saya kunjungi di Trenggalek. Sebuah goa yang terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo. Kecamatan Watulimo ini berbatasan langsung dengan Tulungagung dan berjarak kurang lebih 30 km dari Kota Trenggalek. Akses jalan dari Kota Trenggalek menuju ke Goa Lowo sudah cukup baik meskipun tidak terlalu lebar. Dalam perjalanan terasa sekali suasana khas pedesaan dengan frekuensi kendaraan yang tidak ramai. Mendekati Goa Lowo jalan berubah menjadi berbukit-bukit, naik-turun, dan banyak tikungan tajam. Anda harus sedikit berhati-hati karena beberapa bagian jalan terdapat lubang-lubang yang harus Anda hindari.
Sampai di area Goa Lowo saya membeli tiket masuk 4.000 rupiah saja. Untuk sampai ke goa harus melewati jembatan yang terbentang di atas sungai. Sungainya sih airnya sedikit tapi di sungai tersebut banyak sekali bongkahan-bongkahan batu besar yang berserakan. Setelah menyeberangi sungai dengan jembatan saya disambut oleh patung Sri Ratu Lowo. Mungkin patung ini merupakan simbol ratu dari semua kelelawar yang ada disini.
Goa Lowo terletak di sebuah perbukitan yang dikelilingi oleh hutan jati. Udaranya cukup segar, tidak sejuk seperti di pegunungan karena nyatanya Goa Lowo lebih dekat dengan laut selatan. Beberapa patung yang menyimbolkan prajurit kelelawar dengan sebuah 'pentungan' juga terlihat dalam perjalanan saya menuju ke pintu goa. Sebelum mulut goa juga ada beberapa lapak penjual makanan dan minuman. Sangat membantu jika Anda kehabisan minuman atau sekedar ingin membeli makanan ringan.
Nggak banyak pengunjung yang datang hari itu, malah cenderung sangat sepi. Saya kemudian disambut oleh petugas jaga yang memberitahukan jalan menuju mulut goa. Saya harus menuruni beberapa anak tangga untuk sampai di mulut Goa Lowo. Tanpa ragu saya masuk ke dalam goa yang gelap dan sunyi. Tidak ada siapa-siapa kecuali saya sendiri di dalam goa. Herannya udara di dalam goa tidak terlalu pengap. Anda tidak usah khawatir tentang akses jalan ke dalam goa karena memang sudah dibuat jalan khusus untuk pengunjung dengan sebelah kanan-kiri diberi lampu yang tidak terlalu terang menambah kesan eksotis di dalam goa.
Semakin masuk ke dalam goa saya agak jiper juga, agak ragu-ragu untuk melangkah lebih dalam lagi. Sekarang yang terdengar hanya tetesan air yang ntah datang dari mana. Perlu diketahui, akses jalan ke dalam goa ini cukup becek karena tetesan air dari atas. Anda sebaiknya menggunakan sepatu saat masuk ke goa agar kaki tidak kotor. Tapi kalau mau menggunakan sandal juga tidak masalah.
Stalaktit dan stalakmit yang ada dalam goa terlihat indah. Sayangnya beberapa diantaranya rusak karena sisa-sisa vandalisme dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Untungnya stalaktit dan stalakmit itu sudah mulai tumbuh lagi sehingga kembali menunjukkan keindahannya. Dalam perjalanan ke dalam goa ini saya tidak menemukan kelelawar sama sekali. Mungkin bisa menggunakan senter jika ingin melihat kelelawar karena pada siang hari seperti ini kelelawar sedang tidur dan menempel pada dinding atas goa.
Masuk lebih dalam lagi akhirnya saya baru dapat menemukan adanya tanda-tanda kelelawar disini. Suara kelelawar itu saling bersahutan sangat berisik di telinga saya. Mungkin ada ribuan kelelawar di atas sana, sayang sekali saya tidak dapat melihatnya. Saya melihat juga gundukan hitam di lantai goa. Ini adalah gundukan kotoran kelawar yang sudah sangat lama menumpuk. Bau kotaran kelelawar sangat menusuk di dalam goa.
Dari tadi semenjak saya masuk terdapat suara air mengalir yang ternyata adalah sungai dengan air yang sangat jernih. Oh ya, menurut info dari bapak penjaga Goa Lowo ini memiliki panjang 2 kilometer. Namun yang sudah bisa dinikmati untuk dikunjungi wisatawan hanya sepanjang 850 meter. Untuk bisa menikmati 1.150 meter sisanya, Anda harus menyelam sedalam 10 meter di dalam sungai dan ini belum dikembangkan untuk wisata Goa Lowo. Nah yang mengagumkan adalah ternyata Goa Lowo ini merupakan goa terpanjang di Asia Tenggara.
Kalau Anda mau, Anda bisa bersantai di dalam Goa Lowo karena di dalam sana terdapat sebuah tempat menyerupai aula yang lengkap dengan beberapa tempat duduk dan meja. Anda bisa bersantai, menikmati makanan dan minuman bersama keluarga atau pacar disini. Kalau saya sih nggak banget, ngeri juga lama-lama di dalam goa sendirian. Haha.. Sekarang saatnya keluar goa dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Prigi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar