Hampir seluruh aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan gas rumah kaca. Contohnya pada kendaraan bermotor, menggunakan listrik (pembangkit listrik di Indonesia masih terdiri dari pembangkit listrik yang kotor; seperti menggunakan batu bara misalnya). Pada porsi yang cukup, aktivitas yang menghasilkan gas rumah kaca ini tidak membahayakan manusia. Namun, apabila digunakan secara berlebihan, maka emisi gas rumah kaca yang timbul dapat memicu terjadinya pemanasan global yang mempengaruhi temperatur bumi.
Tanpa kehadiran gas rumah kaca ini, temperatur bumi bisa lebih rendah dari temperatur sekarang sampai 33 derajat celcius.
Apabila perubahan temperatur ini berlangsung terus-menerus, maka iklim bumi pun akan berubah, karena iklim sangat dipengaruhi oleh temperatur. Perlu diingat bahwa iklim berbeda dengan cuaca.
Uniknya lagi, apabila Anda menghasilkan emisi di hari ini, efek dari emisi tersebut baru akan hilang sekitar 10 tahun ke depan, tergantung dari gas macam apa yang Anda hasilkan. Ini artinya emisi yang Anda keluarkan hari ini berpotensi untuk menaikkan temperatur bumi sampai 10 tahun ke depan.
Semakin banyak gas rumah kaca yang Anda hasilkan, maka semakin besar juga potensi temperatur bumi untuk naik. Isu perubahan iklim inilah yang mendorong FIFA semenjak Piala Dunia tahun 2006 di Jerman, berusaha ditanggulangi dengan mulai menghitung jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan di event-nya.
Sudahkah Anda paham dengan apa itu emisi gas rumah kaca?
http://gugling.com/apakah-itu-emisi-gas-rumah-kaca.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar