Di bulan Ramadhan, banyak orang yang menganggap kalau “IMSAK” adalah "batas waktu antara sahur dan mulai dari puasa". Maksudnya dalam pandangan umum, bila sudah masuk imsak maka sudah tidak diperbolehkan lagi makan/minum (sudah mulai berpuasa).
Dulu, gw juga mikir seperti itu. Tapi makin tahun, gw makin heran dengan istilah “IMSAK” yang biasanya 10 menit sebelum waktu subuh.
Bila ditelusuri secara Fiqih, istilah “Puasa” menurut syara’ ialah "menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari karena perintah Allah semata-mata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu."
Ok, kembali ke permasalahannya. Dalam buku “Fiqih Islam”, tidak ada istilah “IMSAK” sama sekali. Yang ada hanyalah sunnah untuk makan sahur dan mengakhirkannya.
Lalu, apa maksud dari istilah IMSAK yang sudah populer di kalangan masyarakat Indonesia?
Bila menurut gw, IMSAK adalah KODE atau TANDA 10 menit sebelum waktu Subuh. Jadi, IMSAK bukanlah batas makan sahur yang oleh orang biasa diartikan seperti itu.
Kenapa gw berpikiran seperti itu? Tentu saja karena gw tahu persis waktu subuh itu adalah sesaat sebelum waktu terbit fajar, sedangkan definisi puasa tertulis waktu dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Jadi, bila waktu kecil gw termakan omongan orang-orang yang mengatakan kalau IMSAK adalah batas makan sahur, sekarang istilah IMSAK itu sendiri gw definisikan berbeda, yaitu sebagai kode pertanda 10 menit lagi waktu Shalat Subuh dan bila masih sempat makan sahur selama 10 menit tersisa itu.
Tetap dibalik semua itu, bila pandangan orang berbeda-beda itu hal yang manusiawi. Gw nggak menyuruh atau memaksa orang-orang untuk percaya kepada tulisan gw ini. Bila ada yang percaya silahkan, bila tidak, ya… tidak apa-apa…. Semua ini kembali kepada ALLAH SWT. Nasib Benny and Mice soal IMSAK:
Spoiler for buka:
Wakakakak, koplak!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar