Kekayaan Atut dan keluarganya kini menjadi sorotan menjelang Pilkada Banten. Maklum Atut dengan menggandeng Rano Karno kembali mencalonkan diri untuk mempertahankan kursi gubernur.
Sejumlah kalangan mulai mempersoalkan banyaknya kejanggalan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Banten di bawah kepemimpinan Atut.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menemukan kerugian negara hampir Rp 1 triliun dalam penyelewengan APBD Banten tahun 2007-2010.
Teranyar menjadi sorotan adalah penggunaan dana hibah APBD Rp 391 miliar yang sebagian besar mengalir ke lembaga atau organisasi yang dipimpin oleh kerabat Atut sendiri. Kejanggalan dana hibah ini sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lalu seperti apa kekayaan Atut? Atut termasuk gubernur yang kaya raya. Ia pernah masuk daftar dalam 25 gubernur terkaya di Indonesia. Pada tahun 2002, ia menjadi gubernur terkaya ketujuh dengan kekayaan Rp 17.810.707.822 .
Sementara gubernur terkaya nomor satu, saat itu diduduki oleh Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut dengan kekayaan Rp 298.740.200.000.
Banyak pihak menduga kekayaan Atut sudah melimpah ruah setelah hampir 10 tahun memimpin Banten baik sebagai wakil gubernur hingga kini menjadi gubernur. Apalagi setelah sang ayah, Haji Tubagus Chasan Sochib atau Abah Chasan, meninggal dunia. Sang ayah yang memiliki banyak usaha dan kekayaan tentu turut mewariskan harta yang tidak sedikit untuk putri sulungnya ini.
“Pastinya meningkat kekayaannya atau hartanya. Apalagi kalau tidak salah ada 10 anggota keluarga trah Ratu Atut ini yang menjadi pejabat baik di daerah Banten atau pusat,” kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan kepada detik+.
Keluarga dan kerabat Atut memang menguasai Banten. Dari 8 kota dan kabupaten di Provinsi Banten, 4 di antaranya dikuasai kerabat Gubernur, yakni Tb Khaerul Zaman (adik Atut) sebagai Wakil Wali Kota Serang, Ratu Tatu Chasanah (adik Atut) menjadi Wakil Bupati Kabupaten Serang, Heryani (ibu tiri Atut) sebagai Wakil Bupati Pandeglang, dan Airin Rachmi Diany (adik ipar Atut) terpilih menjadi Wali Kota Tangerang Selatan.
Selain menguasai eksekutif, keluarga Ratu Atut juga menguasai parlemen. Sang suami, Hikmat Tomet, menjadi anggota DPR dari Golkar, lalu anak sulung Atut, Andika Hazrumy, menjadi anggota DPD.
Lalu juga Ade Rossi Chaerunnisa merupakan istri dari Andika juga menantu Atut menjadi anggota DPRD Kota Serang. Adik iparnya, Aden Abdul Khaliq, menjadi anggota DPRD Banten. Dan ibu tirinya, Ratna Komalasari menjadi anggota DPRD Serang. Sementara satu orang yang berasal dari PDIP, yaitu Ratu Ella Syatibi (adik sepupu Atut) menjadi anggota DPRD Banten.
Tapi berapa detail kekayaan Atut dan keluarga hingga kini belum bisa diketahui. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten belum memiliki data kekayaan Atut. Calon Gubernur yang menggandeng Rano Karno ini belum melengkapi administrasi laporan kekayaannya ke KPU.
Atut sudah mengisi formulir tentang laporan kekayaannya, hanya saja yang diisi hanya laporan kekayaan sebagai pejabat negara, bukan cagub.
Kekayaan Atut juga tidak bisa dilihat dari daftar LHKPN sejumlah pejabat negara di KPK. Maklum, alat untuk mengakses informasi ini rusak. “Sudah rusak dua minggu ini. Kita juga kurang tahu soal perbaikan IT-nya,” ujar salah satu petugas di KPK.
Namun dipastikan, menurut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, kekayaaa Ratu Atut sangat besar, apalagi melihat pengaruh dan kekuasaan Abah Chasan, yang menguasi sejumlah bisnis secara informal di Banten.
“Di Jakarta saja, menurut klien yang pernah saya tangani keluarga besar ini memiliki sebuah rumah mewah di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, ini perlu dicek kembali,” ujarnya kepada detik+.
Pendapat Boyamin bukan tidak beralasan. Menilik harta kekayaan adik ipar Atut, Airin Rachmi Diany yang saat ini menjadi Walikota Tangerang Selatan, saat masih dalam status calon walikota, Airin merupakan kandidat terkaya dibandingkan dengan calon-calon lainnya. Airin berdasarkan daftar kekayaan para calon yang dirilis KPU Kota Tangerang Selatan memiliki kekayaan mencapai Rp 111 miliar.
Kekayaan adik ipar Atut ini di antaranya berupa beberapa mobil mewah seperti mobil Ferrari 2006, Mercedes-Benz 2008, Lamborghini 2009, Mini Cooper 2008, Toyota Alphard 2010, Porsche Panamera 2010, dan Honda Beat 2010, senilai Rp 22 miliar.
“Airin juga memiliki pertanian dan peternakan sebesar Rp 9 miliar, harta bergerak Rp 2 miliar, dan surat berharga Rp 10 miliar,” kata Ketua KPU Tangerang Selatan Imam Perwira Bachsan sebelum pelaksanaan pemungutan suara dalam Pilkada di Tangerang Selatan tahun lalu.
Dengan kekayaan yang mencapai belasan miliar tersebut, Ratu Atut dan Airin sangat mungkin mengungguli Presiden SBY. Berdasarkan catatan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) November 2009, SBY memiliki kekayaan senilai Rp 7,6 miliar dan US$ 269.730.
(iy/nrl)
Sejumlah kalangan mulai mempersoalkan banyaknya kejanggalan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Banten di bawah kepemimpinan Atut.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menemukan kerugian negara hampir Rp 1 triliun dalam penyelewengan APBD Banten tahun 2007-2010.
Teranyar menjadi sorotan adalah penggunaan dana hibah APBD Rp 391 miliar yang sebagian besar mengalir ke lembaga atau organisasi yang dipimpin oleh kerabat Atut sendiri. Kejanggalan dana hibah ini sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lalu seperti apa kekayaan Atut? Atut termasuk gubernur yang kaya raya. Ia pernah masuk daftar dalam 25 gubernur terkaya di Indonesia. Pada tahun 2002, ia menjadi gubernur terkaya ketujuh dengan kekayaan Rp 17.810.707.822 .
Sementara gubernur terkaya nomor satu, saat itu diduduki oleh Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut dengan kekayaan Rp 298.740.200.000.
Banyak pihak menduga kekayaan Atut sudah melimpah ruah setelah hampir 10 tahun memimpin Banten baik sebagai wakil gubernur hingga kini menjadi gubernur. Apalagi setelah sang ayah, Haji Tubagus Chasan Sochib atau Abah Chasan, meninggal dunia. Sang ayah yang memiliki banyak usaha dan kekayaan tentu turut mewariskan harta yang tidak sedikit untuk putri sulungnya ini.
“Pastinya meningkat kekayaannya atau hartanya. Apalagi kalau tidak salah ada 10 anggota keluarga trah Ratu Atut ini yang menjadi pejabat baik di daerah Banten atau pusat,” kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan kepada detik+.
Keluarga dan kerabat Atut memang menguasai Banten. Dari 8 kota dan kabupaten di Provinsi Banten, 4 di antaranya dikuasai kerabat Gubernur, yakni Tb Khaerul Zaman (adik Atut) sebagai Wakil Wali Kota Serang, Ratu Tatu Chasanah (adik Atut) menjadi Wakil Bupati Kabupaten Serang, Heryani (ibu tiri Atut) sebagai Wakil Bupati Pandeglang, dan Airin Rachmi Diany (adik ipar Atut) terpilih menjadi Wali Kota Tangerang Selatan.
Selain menguasai eksekutif, keluarga Ratu Atut juga menguasai parlemen. Sang suami, Hikmat Tomet, menjadi anggota DPR dari Golkar, lalu anak sulung Atut, Andika Hazrumy, menjadi anggota DPD.
Lalu juga Ade Rossi Chaerunnisa merupakan istri dari Andika juga menantu Atut menjadi anggota DPRD Kota Serang. Adik iparnya, Aden Abdul Khaliq, menjadi anggota DPRD Banten. Dan ibu tirinya, Ratna Komalasari menjadi anggota DPRD Serang. Sementara satu orang yang berasal dari PDIP, yaitu Ratu Ella Syatibi (adik sepupu Atut) menjadi anggota DPRD Banten.
Tapi berapa detail kekayaan Atut dan keluarga hingga kini belum bisa diketahui. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten belum memiliki data kekayaan Atut. Calon Gubernur yang menggandeng Rano Karno ini belum melengkapi administrasi laporan kekayaannya ke KPU.
Atut sudah mengisi formulir tentang laporan kekayaannya, hanya saja yang diisi hanya laporan kekayaan sebagai pejabat negara, bukan cagub.
Kekayaan Atut juga tidak bisa dilihat dari daftar LHKPN sejumlah pejabat negara di KPK. Maklum, alat untuk mengakses informasi ini rusak. “Sudah rusak dua minggu ini. Kita juga kurang tahu soal perbaikan IT-nya,” ujar salah satu petugas di KPK.
Namun dipastikan, menurut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, kekayaaa Ratu Atut sangat besar, apalagi melihat pengaruh dan kekuasaan Abah Chasan, yang menguasi sejumlah bisnis secara informal di Banten.
“Di Jakarta saja, menurut klien yang pernah saya tangani keluarga besar ini memiliki sebuah rumah mewah di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, ini perlu dicek kembali,” ujarnya kepada detik+.
Pendapat Boyamin bukan tidak beralasan. Menilik harta kekayaan adik ipar Atut, Airin Rachmi Diany yang saat ini menjadi Walikota Tangerang Selatan, saat masih dalam status calon walikota, Airin merupakan kandidat terkaya dibandingkan dengan calon-calon lainnya. Airin berdasarkan daftar kekayaan para calon yang dirilis KPU Kota Tangerang Selatan memiliki kekayaan mencapai Rp 111 miliar.
Kekayaan adik ipar Atut ini di antaranya berupa beberapa mobil mewah seperti mobil Ferrari 2006, Mercedes-Benz 2008, Lamborghini 2009, Mini Cooper 2008, Toyota Alphard 2010, Porsche Panamera 2010, dan Honda Beat 2010, senilai Rp 22 miliar.
“Airin juga memiliki pertanian dan peternakan sebesar Rp 9 miliar, harta bergerak Rp 2 miliar, dan surat berharga Rp 10 miliar,” kata Ketua KPU Tangerang Selatan Imam Perwira Bachsan sebelum pelaksanaan pemungutan suara dalam Pilkada di Tangerang Selatan tahun lalu.
Dengan kekayaan yang mencapai belasan miliar tersebut, Ratu Atut dan Airin sangat mungkin mengungguli Presiden SBY. Berdasarkan catatan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) November 2009, SBY memiliki kekayaan senilai Rp 7,6 miliar dan US$ 269.730.
(iy/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar