Surat Seorang Pria
Kepada Bapak Pejabat yang terhormat,
Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri sebagai seorang lelaki. Cukuplah panggil saya dengan nama Pria.
Sebenarnya saya tidak suka mencampuri urusan seorang pejabat tinggi negara yang terhormat, apalagi pejabat sekelas bapak yang membawahi sebuah daerah penting. Dalam hati, pikiran positif saya senantiasa keluar dengan menganggap bahwa bapak mempunyai kapasitas yang memang dibutuhkan oleh daerah tersebut. Akan tetapi, pernyataan terakhir bapak membuat saya sedikit banyak merenung di dalam diri sendiri.
Menyandang nama Pria, yang memiliki esensi dari seorang lelaki, saya mencoba memposisikan diri saya sendiri sesuai pernyataan bapak. Apakah saya sebagai seorang lelaki memang benar-benar perwujudan dari mitos yang selama ini beredar? Apakah benar sebagai seorang lelaki, nafsu dan gejolak birahi menjadi dorongan terbesar dalam kehidupan saya?
Dua pertanyaan itu telah memenuhi benak saya selama beberapa hari belakangan ini. Setelah mengkaji dan menilik ke dalam diri, ternyata ada banyak hal lain yang mendefinisikan diri saya sebagai seorang lelaki.Jenis kelamin saya memang lelaki, tapi ternyata menjadi lelaki tidak hanya urusan kelamin, pak.
Mungkin saya perlu mengklarifikasi sesuatu. Tidak seperti yang mungkin bapak pikirkan, saya masih menyukai wanita. Seperti bapak kemukakan pula, kadang-kadang ketika melihat seorang wanita mengenakan baju pendek, ada yang bergoyang di dalam diri. Tapi apakah saya harus memuaskan keinginan saya itu pada saat yang sama? Mohon maaf pak, saya adalah manusia yang tahu tempat dan waktu yang tepat untuk segala sesuatunya.
Disamping itu, yang membedakan antara manusia dengan binatang adalah kemampuan pengendalian pikirannya.
Seorang manusia pasti memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri. Sesuka apapun saya melihat seorang wanita berpakaian minim, hati manusia saya mengatakan untuk tidak memperkosanya di saat itu juga. Ungkapan bapak yang mengatakan bahwa wanita berpakaian mini berarti memprovokasi pemerkosaan terus terang sudah melukai harga diri saya sebagai seorang manusia.
Tidak bisa dipungkiri, saya juga memiliki sisi liar di dalam diri. Saya paham bahwa kadang-kadang godaan itu terlalu berat untuk ditangkis. Kadang kala memang semua itu terasa bagaikan meriam yang siap untuk meletus. Tapi, tidakkah bapak ingat dengan apa yang pernah bapak dan hampir semua lelaki di dunia ini lakukan? Mungkin memang hampir semua orang tua mengatakan bahwa onani atau masturbasi itu adalah hal yang salah. Walaupun begitu, hal tersebut (mungkin) hanya akan merugikan diri sendiri. Mudharatnya jauh lebih sedikit ketimbang berlaku seperti binatang dan menghajar si wanita berpakaian mini tersebut.
Surat saya ini mungkin akan disalahartikan oleh beberapa orang sebagai himbauan bagi semua wanita untuk memakai rok mini atau celana pendek. Salah, pak. Saya juga menentang pemakaian rok mini dan celana pendek bagi wanita yang secara fisik tidak pantas mengenakannya. Tetapi kalau memang mereka nyaman memakai pakaian tersebut, kenapa tidak? Toh bukan berarti memakai pakaian serba tertutup bisa menghindarkan seseorang dari tindak pemerkosaan. Jujur pak, kadang-kadang pakaian serba tertutup justru bisa menjadi sangat menggairahkan karena misteri yang tersimpan di baliknya. Ada tipe lelaki yang tertarik dengan tipe wanita tertutup. Semakin tertutup, semakin besar tantangannya, semakin liar imaginasinya. Tipe seperti ini mungkin malah tidak akan melirik kepada wanita berpakaian mini.
Dengan menimpakan kesalahan kepada wanita, terus terang sebagai lelaki saya sangat terhina. Perkataan-perkataan semacam itu telah mereduksi eksistensi lelaki sebagai makhluk yang hanya dikendalikan oleh nafsu birahi. Apakah itu esensi terdalam para pria?
Nafsu birahi adalah bagian dari diri saya sebagai seorang lelaki, tapi itu bukanlah satu-satunya hal yang membuat saya seorang lelaki.
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang terlalu vulgar atau malah justru kurang vulgar.
Pria Indonesia
sumber : 'http://chryslee.blogspot.com/2011/09/surat-seorang-pria.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10612579
Kepada Bapak Pejabat yang terhormat,
Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri sebagai seorang lelaki. Cukuplah panggil saya dengan nama Pria.
Sebenarnya saya tidak suka mencampuri urusan seorang pejabat tinggi negara yang terhormat, apalagi pejabat sekelas bapak yang membawahi sebuah daerah penting. Dalam hati, pikiran positif saya senantiasa keluar dengan menganggap bahwa bapak mempunyai kapasitas yang memang dibutuhkan oleh daerah tersebut. Akan tetapi, pernyataan terakhir bapak membuat saya sedikit banyak merenung di dalam diri sendiri.
Menyandang nama Pria, yang memiliki esensi dari seorang lelaki, saya mencoba memposisikan diri saya sendiri sesuai pernyataan bapak. Apakah saya sebagai seorang lelaki memang benar-benar perwujudan dari mitos yang selama ini beredar? Apakah benar sebagai seorang lelaki, nafsu dan gejolak birahi menjadi dorongan terbesar dalam kehidupan saya?
Dua pertanyaan itu telah memenuhi benak saya selama beberapa hari belakangan ini. Setelah mengkaji dan menilik ke dalam diri, ternyata ada banyak hal lain yang mendefinisikan diri saya sebagai seorang lelaki.Jenis kelamin saya memang lelaki, tapi ternyata menjadi lelaki tidak hanya urusan kelamin, pak.
Mungkin saya perlu mengklarifikasi sesuatu. Tidak seperti yang mungkin bapak pikirkan, saya masih menyukai wanita. Seperti bapak kemukakan pula, kadang-kadang ketika melihat seorang wanita mengenakan baju pendek, ada yang bergoyang di dalam diri. Tapi apakah saya harus memuaskan keinginan saya itu pada saat yang sama? Mohon maaf pak, saya adalah manusia yang tahu tempat dan waktu yang tepat untuk segala sesuatunya.
Disamping itu, yang membedakan antara manusia dengan binatang adalah kemampuan pengendalian pikirannya.
Seorang manusia pasti memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri. Sesuka apapun saya melihat seorang wanita berpakaian minim, hati manusia saya mengatakan untuk tidak memperkosanya di saat itu juga. Ungkapan bapak yang mengatakan bahwa wanita berpakaian mini berarti memprovokasi pemerkosaan terus terang sudah melukai harga diri saya sebagai seorang manusia.
Tidak bisa dipungkiri, saya juga memiliki sisi liar di dalam diri. Saya paham bahwa kadang-kadang godaan itu terlalu berat untuk ditangkis. Kadang kala memang semua itu terasa bagaikan meriam yang siap untuk meletus. Tapi, tidakkah bapak ingat dengan apa yang pernah bapak dan hampir semua lelaki di dunia ini lakukan? Mungkin memang hampir semua orang tua mengatakan bahwa onani atau masturbasi itu adalah hal yang salah. Walaupun begitu, hal tersebut (mungkin) hanya akan merugikan diri sendiri. Mudharatnya jauh lebih sedikit ketimbang berlaku seperti binatang dan menghajar si wanita berpakaian mini tersebut.
Surat saya ini mungkin akan disalahartikan oleh beberapa orang sebagai himbauan bagi semua wanita untuk memakai rok mini atau celana pendek. Salah, pak. Saya juga menentang pemakaian rok mini dan celana pendek bagi wanita yang secara fisik tidak pantas mengenakannya. Tetapi kalau memang mereka nyaman memakai pakaian tersebut, kenapa tidak? Toh bukan berarti memakai pakaian serba tertutup bisa menghindarkan seseorang dari tindak pemerkosaan. Jujur pak, kadang-kadang pakaian serba tertutup justru bisa menjadi sangat menggairahkan karena misteri yang tersimpan di baliknya. Ada tipe lelaki yang tertarik dengan tipe wanita tertutup. Semakin tertutup, semakin besar tantangannya, semakin liar imaginasinya. Tipe seperti ini mungkin malah tidak akan melirik kepada wanita berpakaian mini.
Dengan menimpakan kesalahan kepada wanita, terus terang sebagai lelaki saya sangat terhina. Perkataan-perkataan semacam itu telah mereduksi eksistensi lelaki sebagai makhluk yang hanya dikendalikan oleh nafsu birahi. Apakah itu esensi terdalam para pria?
Nafsu birahi adalah bagian dari diri saya sebagai seorang lelaki, tapi itu bukanlah satu-satunya hal yang membuat saya seorang lelaki.
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang terlalu vulgar atau malah justru kurang vulgar.
Pria Indonesia
sumber : 'http://chryslee.blogspot.com/2011/09/surat-seorang-pria.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10612579
Tidak ada komentar:
Posting Komentar