Kamis, 20 Oktober 2011

Gejala dan Pengobatan Hiperhidrosis

Tubuh mendinginkan diri dengan mengeluarkan keringat. Dalam kebanyakan kasus berkeringat merupakan hal yang wajar dan sehat. Namun, beberapa orang mungkin mengalami hiperhidrosis, yaitu berkeringat berlebihan secara sering bahkan konstan.

Hiperhidrosis adalah sekresi (pengeluaran) keringat dalam jumlah yang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh. Biasanya kelebihan keringat tersebut terdapat pada telapak tangan, telapak kaki dan ketiak. Kecemasan, rasa malu serta gangguan aktivitas sehari-hari dapat disebabkan oleh hiperhidrosis.
Penyebab

Penyebab hiperhidrosis adalah sistem regulasi suhu pada tubuh dan kelenjar keringat. Ada dua jenis kelenjar keringat di kulit, yaitu kelenjar apocrine dan kelenjar eccrine. Kelenjar Eccrine, terdapat di sebagian besar tubuh dan membuka langsung ke permukaan kulit. Kelenjar apocrine berkembang di daerah yang dipenuhi dengan folikel rambut, seperti pangkal paha, ketiak dan kulit kepala.

Sistem saraf otonom merangsang kelenjar ini untuk mengeluarkan cairan ke permukaan kulit ketika suhu tubuh naik, yang berfungsi untuk mendinginkan tubuh. Sebagian besar yang terkandung di dalam keringat adalah air dan garam (natrium klorida).
http://www.go4healthylife.com/content_images/hiperhidrosis_thumbmedium.jpg

Jenis hiperhidrosis biasanya menentukan penyebabnya:

1. Hiperhidrosis General

Daerah besar dari tubuh dipengaruhi oleh jenis hiperhidrosis. Hiperhidrosis dapat juga merupakan efek samping dari obat yang dikonsumsi oleh tubuh.

2. Hiperhidrosis Fokal

Berkeringat berlebihan di siang hari pada telapak tangan dan telapak kaki atau kadang-kadang pada ketiak biasanya merupakan jenis hiperhidrosis fokal. Biasanya sama pada kedua sisi tubuh (bilateral), misalnya pada kedua telapak tangan.
http://salud.com.es/files/2011/02/1a2.jpg

Jenis ini tidak terkait dengan kondisi yang mendasarinya dan biasanya dimulai sebelum usia 20 tahun. Jenis ini biasanya menurun dalam keluarga, sehingga mungkin melibatkan komponen genetik, tetapi penyebab pastinya masih belum diketahui.

Gejala

Biasanya orang berkeringat ketika mereka melakukan aktivitas fisik, olahraga, stres, gugup atau cemas. Jika berkeringat melebihi normal, maka dapat disebut hiperhidrosis.
http://www.kasihibuhospital.com/images/medicalinfo/bb01.jpg

Beberapa tanda dan gejala hiperhidrosis, antara lain:
  1. Berkeringat berlebihan secara abnormal pada wajah, kepala, kaki, dan ketiak hingga terasa mengganggu.
  2. Lengket atau terdapat tetesan-tetesan keringat pada telapak tangan atau telapak kaki.
  3. Pakaian seringkali basah oleh karena berkeringat berlebihan.
Berkonsultasilah dengan dokter ketika menjumpai gejala-gejala berikut:
  1. Hiperhidrosis biasanya terjadi setidaknya sekali seminggu tanpa alasan yang jelas.
  2. Sering berkeringat berlebihan dimalam hari tanpa alasan yang jelas.
  3. Mengalami keringat dingin, terutama disertai dengan nyeri dada dan perut.
  4. Kondisi seperti ini biasanya dikaitkan dengan gejala penyakit jantung.
Gejala

Biasanya orang berkeringat ketika mereka melakukan aktivitas fisik, olahraga, stres, gugup atau cemas. Jika berkeringat melebihi normal, maka dapat disebut hiperhidrosis.

Beberapa tanda dan gejala hiperhidrosis, antara lain:
  1. Berkeringat berlebihan secara abnormal pada wajah, kepala, kaki, dan ketiak hingga terasa mengganggu.
  2. Lengket atau terdapat tetesan-tetesan keringat pada telapak tangan atau telapak kaki.
  3. Pakaian seringkali basah oleh karena berkeringat berlebihan.
Berkonsultasilah dengan dokter ketika menjumpai gejala-gejala berikut:
  1. Hiperhidrosis biasanya terjadi setidaknya sekali seminggu tanpa alasan yang jelas.
  2. Sering berkeringat berlebihan dimalam hari tanpa alasan yang jelas.
  3. Mengalami keringat dingin, terutama disertai dengan nyeri dada dan perut.
  4. Kondisi seperti ini biasanya dikaitkan dengan gejala penyakit jantung.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ_xiej1xSj7hYn0TtqYiU_Nomqn2E0RqhjI7V_f57XCrYLhi6K9qVRD0tFUXmK2UTDansya-rVsz0fg0G0BBCoqiUfmzOe2XmJTfQClNpbXq0i89veVifpNTJcVQ7Kf9aswt83dhqlNw/s320/x+2.jpg
Pengobatan

Perawatan yang biasanya direkomendasikan untuk kondisi hiperhidrosis, antara lain:

1. Obat antikolinergik
Seseorang mungkin diresepkan obat antikolinergik seperti Glycopyrrolate pada kasus hiperhidrosis secara umum. Biasanya, setelah menggunakan obat selama sekitar dua minggu, tanda dan gejala membaik.

Namun, obat ini bisa memiliki berbagai efek samping karena asetilkolin bekerja pada beberapa struktur dalam tubuh, bukan hanya kelenjar keringat. Beberapa tanda dan gejala efek samping dari obat antikolinergik, antara lain:

a. Penglihatan kabur
b. Sembelit
c. Kehilangan selera makan
d. Retensi urin
e. Mulut kering
f. Pusing

2. Antiperspiran
Untuk mencapai hasil terbaik, antiperspiran harus dipakai di malam hari untuk daerah yang paling rentan terhadap keringat. Orang harus mencuci obat di pagi hari untuk mencegah iritasi karena antiperspiran dapat menyebabkan kulit merah, bengkak dan gatal.

3. Botulinum toksin
Suntikan botulinum toksin efektif untuk mengobati hiperhidrosis dengan memblokir saraf yang memicu kelenjar keringat.

4. Iontophoresis
Alat bertenaga baterai akan digunakan dalam prosedur ini saat tubuh pasien direndam di dalam air, kemudian diberikan arus listrik tingkat rendah untuk tangan, kaki, atau ketiak. Kelenjar keringat sementara dapat diblokir pada prosedur ini. Iontophoresis biasanya aman dan dapat dilakukan di rumah.

5. Bedah
Operasi bisa menjadi pilihan dalam beberapa kasus langka. Melepaskan kelenjar keringat di ketiak dapat membantu dalam kasus keringat berlebihan yang hanya terjadi di daerah tersebut. Memotong saraf yang membawa pesan dari saraf simpatis ke kelenjar keringat adalah prosedur yang berbeda. Operasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur yang dikenal sebagai endoscopic thoracic sympathectomy.





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10233564

Tidak ada komentar:

Posting Komentar