Rabu, 19 Oktober 2011

Menara Listrik Tertinggi di Bali Bisa Jadi Objek Wisata Baru

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2RyMoysXdZoRXAmJ4y90eBpIC-6N3EWUWEivQ3I6HEpoXv09SLf3MCjVGITdPEV8MtHA4Zo0fXDBlC2IBkjJ4H3hYSKSitooaO_YfQkQKq6M3dYLsLKYxvatsrsNGEpP206sEUrmbwiqG/s320/fitri+spider+kid+panjat+menara+sutet.jpg


Rencana PT PLN (Persero) membangun dua menara listrik tertinggi di dunia yang menghubungkan suplai listrik antara Jawa dan Bali pada 2013 nanti diperkirakan bisa menjadi tempat objek wisata baru di Bali. Proyek itu dinamakan Bali Crossing.

Demikian hal tersebut diungkapkan General Manager UBP Bali PT Indonesia Power (anak usaha PLN) yang ditemui di kantornya, Pesanggaran, Bali, Selasa (18/10/2011).

"Bali Crossing ini agak menarik. Tower-nya katanya lebih tinggi dari menara Tokyo. Nanti kalau sudah jadi bisa jadi objek wisata juga," terangnya.

Namun, sejauh ini proyek tersebut masih dalam persiapan tender. Diharapkan tahun 2013 nanti sudah beroperasi. Dua menara tersebut nantinya akan menghubungkan kabel sepanjang 2,2 km dengan jaringan 150 kv.

Nanti listrik akan dialirkan dari Jawa melalui kabel tersebut dengan kapasitas sebesar 2x475 MW untuk memasok kelistrikan Bali.

"Di Bali akan banyak tergantung suplai listrik di Jawa. Kalau itu sudah beroperasi harapannya bisa dipasok dari Jawa. Pembangkit di Bali tetap diperlukan untuk menjaga listrik di Bali," ungkap Anton.

Katanya, pemda setempat baru mengizinkan pembangunan jaringan listrik 150 kv. Karena rencananya ingin dibangun juga Bali Crossing dengan jaringan 500kv di tahun 2016.

"Pemda Bali baru mengizinkan 150 kv, meski infrastrukturnya siap. Sekarang juga lagi fokus ke upaya untuk mendapatkan izin dan pembebasan lahan," tuturnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang menyampaikan, pembangunan tower ini akan menghabiskan US$ 200 juta. Sebanyak US$ 70 juta diambil dari dana perusahaan sedangkan sisanya berupa pinjaman akan segera dikerjakan.

Nasri sempat menyampaikan bahwa pelaksanaan pembangunan menara transmisi di atas laut tersebut direncanakan karena adanya kemungkinan kelebihan beban yang besar dari pulau Jawa, sehingga daya listrik sisa dapat dialiri ke Bali.

"Rencananya, menara listrik tersebut dialirkan dari Paiton (Jawa) melewati Watu Dodol (Banyuwangi) hingga menuju ke Bali. Karena, kalau program 10.000 MW selesai maka Jawa akan kelebihan kapasitas sehingga bisa dialirkan ke Bali," jelas Nasri.

Jika menara ini nanti selesai dibangun dan beroperasi, maka menara transmisi listrik tersebut akan menjadi yang tertinggi di dunia. Berdasarkan data yang ada, saat ini tower listrik tertinggi berada di China yaitu Jiangyin Crossing setinggi 346 meter, diikuti Nanjing Crossing, China, dengan ketinggian 257 meter, kemudian Orinoco crossing di Venezuela berada diposisi ketiga dengan tinggi tower sekitar 240 meter.

Zhujiang Crossing yang juga berada di negeri tirai bambu menempati peringkat keempat dengan ketinggan tower 235 meter, diikuti Wuhu Crossing, China, 229 meter, Elbe Crossing di Jerman 227 meter, Chusi Crossing di Jepang 226 meter, Daqi Crossing di Jepang 223 meter, Suez Canal Crossing di Mesir 221 meter, dan Lingbei Crossing di Jepang memiliki ketinggian 214 meter.

(nrs/ang)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBT-En7eopT6_s93r45psd3Cb9b-EJnqmsoJX2wkt-TB3WNHbQuk0WC1DFX5MhT-gJoEaGKSYKR0B1QnRbX7hmSSa97rpYzekN4_IsiwbzQEoH8yE0NHLXC8Gty-wlGaaUTvgUJwzU260O/s1600/DSC01271.jpg



sumber :http://finance.detik.com/read/2011/10/18/142108/1746777/1034/menara-listrik-tertinggi-di-bali-bisa-jadi-objek-wisata-baru?f9911013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar