Kalau biasanya sebuah CCTV disembunyikan dari pandangan umum, nah yang satu ini malah kelihatan mencolok, bagaimana tidak karena CCTV ini diklaim sebagai CCTV terbesar di Indonesia.
Wah coba kalau setiap jalan protokol ada cctv sebesar ini, mungkin penjahat bakalan segan buat berbuat jahat ya.
Sumber:
Suara Merdeka
Sebuah Closed Circuit Television (CCTV) diakui sebagai yang terbesar di kelasnya oleh Museum Rekor Indonesia. Kamera pengintai besutan PT Telview Technology itu nongkrong seperti dalam bentuk yang familiar di puncak gedung perusahaan tersebut di Jalan Pajajaran 26 Bandung, Minggu (10/7).
Menurut Manajer Muri, J Ngadri, pihaknya memberikan rekor bernomor 4982 bagi karya anak bangsa itu. “Ukurannya merupakan sesuatu yang luar biasa,” tandasnya di sela-sela pemberian piagam Muri kepada pihak perusahaan.
Pihaknya sendiri tak menyoroti persoalan teknologi yang digunakan karena tak berhak melakukan penilaian. Hanya saja, Muri mempertimbangkan pula keberadaan CCTV terbesar itu sebagai upaya penyadaran akan pentingnya fungsi alat tersebut.
Presiden Direktur Telview, Darwin Lestari sebagai pemilik ide CCTV terbesar menyebut bahwa realiasi itu lebih kepada upaya membangkitkan kesadaran keamanan publik. Ide itu sendiri sudah muncul sejak 4 tahun lalu. Dengan biaya Rp 150 juta, proyek tersebut dituntaskan dalam tempo 8 bulan.
“Saya sendiri punya impian, seandainya setiap rumah maupun kantor mampu memasang CCTV dengan mengarah ke tempat publik, sehingga setiap 10 meter ada kamera, wilayah kita akan jadi aman,” katanya.
CCTV terbesar itu menyorot ke Jalan Pajajaran sebagai salah satu jalur padat lalu lintas di “Kota Kembang”. Dengan dimensi panjang 4,56 meter dan lebar 1,7 meter, badan kamera itu dipasang di ketinggian 15,6 meter.
Berdasarkan pengamatan di layar pemantau, dengan resolusi tinggi 540TVL, gambar yang dikirimkan cukup jernih. Spesifikasi kamera dapat melakukan kemampuan optical zoom 36 x dengan lensa f=3,4-122,4 mm yang dapat bergerak dinamis dalam menentukan sudut pandang.
“Operasional CCTV terbesar ini difungsikan selama 24 jam. Apabila diperlukan kepolisian, rekamannya bisa saja kami berikan,” kata Darwin tentang CCTV yang bisa dikunjungi masyarakat dalam rangka wisata.
Dengan alasan keamanan, dia menyebutkan bahwa rekaman CCTV bisa mengungkap kasus criminal. Dengan kamera kecil itu pula, disebutnya, sempat merekam detik-detik kejadian gempa di Padang, beberapa waktu lalu. Belum lagi sebagai fungsi pengaturan lalu lintas, dan pantauan kerumunan massa.
Pihaknya berencana membangun pula CCTV serupa di kota di luar Bandung. Sebagai merek lokal yang bermain di pasar kamera pengintai, pemasaran Telview mencakup seluruh Indonesia. Meski demikian, pihaknya tak berencana menjual spesifikasi kamera tersebut.
“Kami tak berencana memproduksi secara massal, tapi kami tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang berminat kepada CCTV tersebut. Ini semata-mata sebagai upaya membangkitkan security awareness saja,” tandasnya yang juga berupaya mendaftarkan CCTV terbesar itu ke Guinness World Records agar diakui sebagai rekor dunia.
Wah coba kalau setiap jalan protokol ada cctv sebesar ini, mungkin penjahat bakalan segan buat berbuat jahat ya.
Sumber:
Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar