Rabu, 14 Desember 2011

Pesona dan Keidahan Masjid Atta'Awun Puncak bogor

Masjid Atta'awun



Pesona Kota Bogor dari Masjid At Ta'awun Puncak dan setiap kita melintasi jalur Puncak menuju Cipanas, pastilah melewati Masjid Atta’awun. Kemegahan masjid ini tampak jelas dari kejahuan, karena letaknya yang tinggi, diantara pegunungan. Masjid yang dibangun 1997 ini, kini dikelola oleh Yayasan Dharma Bhakti dan pembangunannya diprakarsai oleh R. Nuriana, Gubernur Jawa Barat saat itu. bagi Anda penggemar jagung bakar plus udara segar dengan pemandangan Kota Bogor dari ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, lokasi wisata Masjid At Ta’awun bisa menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.


Berlokasi di Jalan Raya Puncak, masjid dengan arsitektur dominan bentuk jamur ini seolah tak pernah sepi dari pengunjung. Terutama pada sore, malam, bahkan hingga dini hari. Kemegahan masjid ini tampak jelas dari kejauhan, karena letaknya yang tinggi, di antara pegunungan.

Arsitektur masjid pun tampak unik dan kokoh. Interior dalam masjid berlantai dua ini juga terlihat luas dan indah, dindingnya didominasi kaca tembus pandang. Bila berada di dalam masjid, kita bisa melihat pemandangan luar, tampak hamparan kebun teh yang luas. Sedangkan kalau kita melihat dari luar, kubah masjid terlihat menyerupai jamur, arsitektur kubah yang menyerupai jamur ini melambangkan makna mengayomi.


Namun bukan wisata religi yang menjadi andalan tampat ini. Melainkan hamparan kebun teh serta kerlap kerlip lampu Kota Bogor. Ya, Masjid At Ta’awun seolah memadukan urusan ukhrawi dan duniawi. Keteduhan hati usai beribadah di masjid langsung dilengkapi dengan keindahan ciptaan Ilahi.

Wisata kuliner di pelataran masjid dengan luas mencapai hampir satu hektare juga menjadi tawaran lain bagi wisatawan yang mampir. Jajaran pedagang jagung bakar, ubi, pernik kerajinan tangan, serta makanan khas Bogor seolah berlomba menawarkan dagangannya.

Tak perlu keluar kocek banyak untuk menikmati hamparan kebun teh serta pemandangan Kota Bogor dari Masjid At Ta’awun. Pasalnya pengunjung tak perlu membayar tiket masuk. Pihak pengelola hanya memungut retribusi parkir. Harga makanan, minuman, dan pernak-pernik yang dijual pun cukup terjangkau. Satu jagung bakar dengan pilihan berbagai rasa hanya dibanderol Rp5.000, bakso Rp10.000, ubi Cilembu matang per kilogram Rp10.000, dan Moci Rp30.000 untuk empat renteng.


Pemandangan di sekeliling masjid juga bisa dinikmati. Di utara masjid terdapat sungai khas pegunungan dengan aliran cukup deras dan air yang jernih. Dua kolam ikan pun seolah menjadi pelengkap. Sementara di sisi selatan, setelah menuruni 40 anak tangga, terhampar ‘pasar’ kuliner. Adapun kerlap kerlip Kota Bogor plus lalu lalang mobil di jalan yang menanjak dan berkelok, bisa dilihat di arah barat.

Pemandangan ini bisa dinikmati dengan nyaman dari taman di sisi selatan masjid atau di bangku-bangku yang telah disediakan para pedagang.

Melimpahnya pemandangan indah juga menjadi daya tarik lain, bagi para penggemar fotografi. Di sela menikmati pemandangan alam, acapkali pengunjung silih berganti berpose dan mengabadikan momen tersebut di sekitar areal masjid.

Pemandangan di sekeliling masjid juga bisa dinikmati. Di utara masjid terdapat sungai khas pegunungan dengan aliran cukup deras dan air yang jernih. Dua kolam ikan pun seolah menjadi pelengkap. Sementara di sisi selatan, setelah menuruni 40 anak tangga, terhampar ‘pasar’ kuliner. Adapun kerlap kerlip Kota Bogor plus lalu lalang mobil di jalan yang menanjak dan berkelok, bisa dilihat di arah barat.
Spoiler for wow:

Spoiler for wow:

Spoiler for wow:

Spoiler for wow:

Spoiler for wow:

Spoiler for wow:

Spoiler for wow:

Spoiler for wow:
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar