Sebuah kisah cinta romantis pasti mengundang haru setiap penontonnya. Bagai sebuah film fiksi, kehidupan Liu Li menggambarkan pengorbanan seorang suami agar istrinya hidup bahagia.
Li, 39 didiagonosis dokter dengan penyakit Ankylosing Spondylitis, sejenis penyakit tulang yang menjadikan semua tulang belakang menyatu. Tim medis mengatakan, walaupun penyakitnya dapat dibantu dengan obat dan penahan rasa sakit, tetap saja penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Lagipula biaya pengobatan terlalu mahal bagi Li.
Menghadapi masa depan yang suram, mantan mahasiswa kedokteran dari Shizuang di timur Cina ini membujuk istrinya, Shi Zhihong, 37, agar menceraikannya dan mencari suami baru.
Li berharap, dapat menemukan calon suami bagi istrinya sekaligus ayah tiri terbaik bagi kedua anaknya. Dia nekat memasang iklan secara online yang berbunyi: “Tolong, tolonglah saya mencarikan suami yang baik untuk istri saya. Saya tidak mau jadi bebannya lagi.”
“Saya benar- benar sakit, dan sebentar lagi saya akan terperangkap di kursi roda. Tapi istri saya masih muda dan ia berhak melewati hari-hari dengan bahagia. Kalau tidak, saya tidak dapat beristirahat dengan tenang meskipun mati,” ujarnya seperti dikutip Telegraph.
Li merasa sangat tertekan dengan masalah yang ia berikan pada keluarganya. Akibat penyakitnya, ia tidak dapat bekerja dan kesulitan dana untuk membiayai pengobatannnya. “Saya telah mengusahakan yang terbaik, tapi saya rapuh dan mereka berhak mendapatkan yang terbaik. Hati saya lebih tenang apabila mereka sudah terjamin,” tambahnya.
Meski sang ayah mengharap hidup yang baru bagi istri dan anak-anaknya, ketiga anggota keluarganya bergeming. Dengan polos, kedua anaknya menahan keinginan untuk tidak memakan permen karena berpikir itu dapat membantu ayah mereka pulih seperti semula.
Pasangan ini mempunyai satu kesempatan terakhir mempertahankan keluarga mereka, dengan mengajukan permohonan kepada badan amal untuk membantu biaya pengobatan. “Kami adalah keluarga yang baik, tapi miskin dan kami butuh bantuan,” kata Zhihong. “Saya akan tetap jadi istrinya sekarang dan di kehidupan yang akan datang,” ucapnya.
sumber
Li, 39 didiagonosis dokter dengan penyakit Ankylosing Spondylitis, sejenis penyakit tulang yang menjadikan semua tulang belakang menyatu. Tim medis mengatakan, walaupun penyakitnya dapat dibantu dengan obat dan penahan rasa sakit, tetap saja penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Lagipula biaya pengobatan terlalu mahal bagi Li.
Li berharap, dapat menemukan calon suami bagi istrinya sekaligus ayah tiri terbaik bagi kedua anaknya. Dia nekat memasang iklan secara online yang berbunyi: “Tolong, tolonglah saya mencarikan suami yang baik untuk istri saya. Saya tidak mau jadi bebannya lagi.”
“Saya benar- benar sakit, dan sebentar lagi saya akan terperangkap di kursi roda. Tapi istri saya masih muda dan ia berhak melewati hari-hari dengan bahagia. Kalau tidak, saya tidak dapat beristirahat dengan tenang meskipun mati,” ujarnya seperti dikutip Telegraph.
Li merasa sangat tertekan dengan masalah yang ia berikan pada keluarganya. Akibat penyakitnya, ia tidak dapat bekerja dan kesulitan dana untuk membiayai pengobatannnya. “Saya telah mengusahakan yang terbaik, tapi saya rapuh dan mereka berhak mendapatkan yang terbaik. Hati saya lebih tenang apabila mereka sudah terjamin,” tambahnya.
Meski sang ayah mengharap hidup yang baru bagi istri dan anak-anaknya, ketiga anggota keluarganya bergeming. Dengan polos, kedua anaknya menahan keinginan untuk tidak memakan permen karena berpikir itu dapat membantu ayah mereka pulih seperti semula.
Pasangan ini mempunyai satu kesempatan terakhir mempertahankan keluarga mereka, dengan mengajukan permohonan kepada badan amal untuk membantu biaya pengobatan. “Kami adalah keluarga yang baik, tapi miskin dan kami butuh bantuan,” kata Zhihong. “Saya akan tetap jadi istrinya sekarang dan di kehidupan yang akan datang,” ucapnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar