Kamis, 01 November 2012

7 Penyebab Terjadinya Perselingkuhan

(jelajahunik.us) Perselingkuhan adalah hal yang paling menyakitkan dalam sebuah hubungan percintaan. Bila ada perselingkuhan di tengah hubungan percintaan, maka sudah dapat dipastikan bahwa hubungan itu akan retak bahkan usai. Banyak hal yang bisa memicu terjadinya sebuah perselingkuhan. Hal-hal tersebut diantaranya adalah seperti berikut ini.
Berikut beberpa penyebab terjadinya perselingkuhan, seperti dilansir dari Times of India.

 

1. Komunikasi buruk
Buruknya komunikasi seringkali membuat sejumlah pasangan memilih melarikan diri dari masalah. Alih-alih duduk bersama menuntaskan masalah, mereka justru mencari pelarian di luar rumah untuk meredakan emosi.
Kondisi itulah yang rentan menjadi gerbang masuknya orang ketiga. Merasa lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain dibandingkan pasangan sendiri. Karenanya, biasakan menyelesaikan masalah hingga tuntas dengan kepala dingin jika terjadi kesalahpahaman atau miskomunikasi.

2. Bosan
Kebosanan membuat seseorang memiliki kecenderungan untuk mencoba tantangan baru. Membuat orang ketiga mudah masuk dan begitu cepat mewarnai kehidupan yang monoton. Perselingkuhan pun terjadi begitu saja tanpa memikirkan efek jangka panjang. Perselingkuhan yang terjadi akibat alasan bosan rentan berakhir dengan keputusan cerai.

3. Eksperimen intim
Mereka yang sudah lama menikah seringkali melakukan aktivitas hanya sebagai pemenuhan kebutuhan biologis. Padahal bagaimanapun, aktivitas seksual merupakan bagian integral dalam pernikahan yang seharusnya mampu menetralisir hubungan hambar.
Tak ada lagi antusiasme yang menggairahkan. Monoton. Rasa inilah yang seringkali memancing sejumlah pasangan untuk mencari ‘kesenangan’ dengan orang lain. Mencoba bereksperimen memenuhi hasrat seksualnya. Karenanya, siapkan trik untuk selalu menciptakan aktivitas menggairahkan.

4. Tidak puas
Perubahan aktivitas biasanya menjadi pemicu. Misalnya, ketika wanita lebih memilih menikmati harinya mengurus anak. Banyak pria yang tanpa sadar terpancing emosi. Merasa tidak terima. Kehilangan perhatian dan romantisme istri.
Di tengah kondisi emosinal inilah sejumlah pria berusaha mencari perhatian wanita lain. Karenanya, jangan hapus begitu saja kebiasaan romantis di awal hubungan. Misalnya kebiasaan menghujaninya dengan pujian atau belaian.

5. Pengalaman orang tua
Anak rentan mengimitasi perilaku orangtua. Mereka yang di masa kecil pernah menyaksikan perselingkuhan orang tua akan cenderung memiliki dua kemungkinan pola pikir. Posesif atau malah menganggap wajar ketidaksetiaan terhadap pasangan.

6. Balas dendam
Tak ingin berlarut dalam sakit hati, sejumlah pasangan memilih balas dendam dengan melakukan hal yang sama. Kebanyakan pasangan yang telah melakukan perselingkuhan menginginkan agar pasangannya yang telah ‘bermain api’ juga merasakan sakit yang sama.

7. Ingin cerai
Perceraian adalah akumulasi dari pertengkaran demi pertengkaran, rasa bosan, dan rasa yang tak lagi nyaman dalam hubungan rumah tangga. Berselingkuh seringkali menjadi pilihan andalan untuk mereka yang ingin lepas dari kungkungan pasangannya.

http://www.langitberita.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar