Sabtu, 17 Desember 2011

Alergi Air Mata Bikin Wanita Ini Tak Boleh Menangis

Perempuan kadang identik dengan air mata karena sifatnya yang lebih emosional ketimbang pria. Melihat orang bahagia, menderita atau hanya sekedar nonton film romantis bisa membuat wanita terharu dan menitikkan air mata. Apa jadinya kalau ada perempuan yang tak boleh menangis?

http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/15/article-2074427-0F2F4E9800000578-677_468x576.jpg

Menangis menjadi hal yang menyakitkan bagi Katie Dell (26 tahun) karena ia alergi air, bahkan karena air mata dan keringatnya sendiri. Katie adalah 1 dari 35 orang di dunia yang didiagnosis dengan kondisi langka yang disebut aquagenic urticaria, yang berarti ia alergi terhadap air.

Alergi terhadap air membuat Katie tidak boleh berlama-lama di kamar mandi, berenang, bahkan air matanya sendiri pun dapat memicu ruam, yang membuat kulitnya terasa terbakar dan menyakitkan.

Kondisi ini juga membuat Katie takut untuk bepergian keluar rumah karena terkena air hujan pun bisa membuat kulitnya tersiksa. Katie bahkan harus merelakan pekerjaannya sebagai guru tari karena keringat juga menyebabkan reaksi alergi.

Ia juga tidak mau menangis dan marah, karena air matanya juga menyebabkan reaksi yang menyakitkan di wajahnya.

"Saya bahkan tidak bisa menonton film cengeng seperti kebanyakan cewek. Saya telah melewatkan banyak film klasik seperti E.T dan The Notebook. Jika saya rasa akan menangis, saya akan keluar dan melewatkan banyak film bagus," jelas Katie Dell, yang berasal dari Flint, North Wales, seperti dilansir Dailymail, Jumat (16/12/2011).

Gejala reaksi mulai dirasakan Katie setelah ia menderita amandel ketika ia berusia sekitar 16 tahun. Menurutnya, setelah menjalani operasi amandel ia harus mengonsumi penisilin yang kemudian membuatnya menjadi alergi.

"Dokter berpikir ini mungkin telah mengubah tingkat histamin di tubuh saya," jelas Katie.
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/15/article-2074427-0F2F544400000578-926_468x537.jpg
Katie tidak segera menyadari bahwa ia mengembangkan ruam di kulit setiap kali kontak dengan air. Kondisi ini sangat jarang sehingga dokter pun salah diagnosis pada awalnya.

"Pada saat saya berusia 20 tahun, itu adalah titik di mana saya ingin menggali kulit saya. Tapi dokter menatapku seakan-akan aku berbohong dan orang-orang menuduh saya hanya berhalusinasi, meskipun saya benar-benar kesakitan. Saya merasa akan gila," kenangnya.

Barulah ketika setelah 2 tahun Katie akhirnya mendapat diagnosis yang jelas, yakni aquagenic urticaria.

"Saya pikir saya alergi bahan kimia, maka saya mengganti sabun, sampo dan kondisioner. Saya melihat di internet dan menemukan orang yang mengalami kondisi yang sama dengan saya yang disebut perusis, sehingga saya mengubah diet saya, memulai minut obat demam, memberi soda pada bak mandi bahkan mencoba obat herbal, tetapi semuanya tidak berfungsi. Saya senang akhirnya dokter menemukan diagnosis yang tepat karena saya pikir saya akan gila," jelasnya.

Ketika reaksi alergi kambuh, gejalanya akan terus berlangsung dan semakin buruk, dimulai dengan leher dan kulit gatal-gatal.

"Sekarang saya mengalami demam, ruam dan menyakitkan yang dapat mengurangi saya menangis, tapi saya menolak untuk menangis karena itu membuat wajah saya merah dan gatal. Saya cukup depresi dan harus selalu melihat cuaca sebelum meninggalkan rumah. Saya biasanya harus membatalkan janji karena hujan dan saya merasa sulit untuk menjalin hubungan sosial," jelas Katie.

Kini Katie tak bisa lagi berlama-lama berendam di kamar mandi. Ia hanya bisa menghabiskan waktu tidak lebih dari 2 menit di kamar mandi dan harus membutuhkan bantuan suaminya Andy (31 tahun) untuk menemaninya.

Saat ini belum ada obat untuk kondisi aquagenic urticaria dan Katie mengatakan ia harus belajar menerima kondisi tersebut seumur hidupnya.

Lindsey McManus, ahli alergi di Allergy UK mengatakan kondisi tersebut dapat dipicu oleh sejumlah alasan yang berbeda, dari suhu air hingga bahan kimia dalam air.

"Namun, tidak semua bentuk urticaria memiliki komponen alergi, itu bisa disebabkan oleh reaksi fisik seperti panas atau olahraga. Hal ini biasanya dapat diobati dengan anti-histamin," jelas Lindsey McManus.

http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/15/article-2074427-0F2F542C00000578-792_468x563.jpg





sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/16/090221/1792514/1202/alergi-air-mata-bikin-wanita-ini-tak-boleh-mewek?l1101755
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar