Orang awam sering menyebut viagra dengan sebutan pil biru. Para peneliti dari Universitas Bonn dan Institut Max Planck di Jerman telah menemukan cara baru memanfaatkan pil biru bagi 500 juta orang di dunia yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Pada penelitian terhadap tikus, para peneliti menemukan bahwa tikus yang diberi viagra jadi resisten terhadap obesitas, bahkan ketika diberi makanan kaya lemak. Dalam penelitian yang dimuat Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology, tikus diberi viagra dan dipelajari efeknya pada sel-sel lemak.
Ternyata peneliti menemukan bahwa sildenafil mengubah sel-sel lemak putih menjadi sel-sel lemak beige. Lemak putih sering ditemukan pada manusia obesitas dan dapat menyebabkan peradangan serta penyakit kronis. Sedangkan sel-sel lemak Beige akan membakar energi dari makanan dan mengubahnya menjadi panas.
"Obat ini juga mencairkan lemak, yang membuatnya menjadi sekutu kuat untuk melawan obesitas. Sildenafil juga memiliki trik lain yang kuat untuk mencegah peradangan," kata peneliti, Dr Alexander Pfeiffer seperti dilansir Medical Daily, Jumat (18/1/2013).
Dr Pfeiffer menjelaskan bahwa sel-sel lemak dapat mengumpulkan lemak dan melepaskan hormon pemicu peradangan. Peradangan dapat membuat orang rentan terserang penyakit kronis seperti serangan jantung, stroke dan kanker. Meminum sildenafil dapat mencegah sel lemak putih melakukan mekanisme tersebut.
Walau penelitian ini mungkin berdampak penting bagi penderita kelebihan berat badan atau obesitas, para peneliti tidak menyarankan meminum Viagra untuk mengatasi obesitas. Karena penelitian ini baru dilakukan pada tikus, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencari tahu dampaknya pada manusia.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar