(jelajahunik)
Dua
siswi SMA Muhammadiyah Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Dwi
Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti, meraih juara pertama tingkat
nasional pada ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013.
Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti menghasilkan karya berupa
parfum pengharum ruangan yang dibuat dari kotoran sapi. Atas
keberhasilannya, keduanya mewakili Indonesia pada lomba International
Environment Project Ilympiade (INEPO) 2013 di Istanbul, Turki, pada 17-20 Mei 2013.
Karya dua siswa tersebut juga sudah diuji coba. Biaya untuk
memproduksinya cukup murah, yakni Rp 21 ribu bisa meghasilkan kemasan
berisi 225 mililiter. Produk pengharum ruangan di pasaran Rp 39.900
untuk kemasan 275 gram. “Biayanya murah sekali,” kata Nailul pada saat
memaparkan karyanya di depan Bupati Lamongan Fadeli, di Guest House
Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kamis, 7 Maret 2013.
Penggunaan kotoran sapi sebagai bahan baku merujuk persyaratan panitia
INEPO 2013. Ditekankan agar bahan baku harus yang mudah ditemukan di
semua negara. Persyaratan tersebut mendukung karya Dwi Nailul Izzah dan
Rintya Miki Aprianti. Sebab, Kabupaten Lamongan memiliki populasi sapi
yang berlebih. Pada 2012 saja, populasi sapi mencapai 116.963 ekor.
Kotorannya belum banyak dimanfaatkan.
Rencananya, hasil karya kedua siswa tersebut akan diajukan untuk
mendapatkan hak paten di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM. Pemerintah Kabupaten
Lamongan akan memfasilitasinya. “Ini karya yang langka,” ujar juru
bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni, kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2013.
Pada ajang INEPO, Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti akan beradu
karya dengan peserta dari 50 negara. Di antaranya Kanada, Denmark,
Finlandia, Jerman, Italia, Portugal, Malaysia, Amerika Serikat, Rusia
dan Polandia. (Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar