Senin, 15 Maret 2010

Pesawat Terbang pada Zaman Prasejarah







Gambar-gambar di atas ditemukan pada balok atas penyangga langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno, yang lokasinya berada di Abydos, beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan plato Giza. Objek-objek pada gambar tersebut, dilihat dari perlengkapan fisiknya adalah pesawat yang dioperasikan di dalam lapisan berudara seperti di permukaan bumi, bukan untuk ruang angkasa yang hampa udara. Karena itu digunakan sayap samping dan ekor serta baling-baling. Kuil Abydos ini dibangun untuk Dewa Osiris oleh firaun Mesir kuno, Seti I (1306-1290 SM) dan diselesaikan oleh penerusnya, Ramses II



Replika pesawat yang ditemukan dari masa peradaban Mesir Kuno,dilihat dari bentuk arsitekturnya sudah mirip sama pesawat terbang jaman sekarang yah…
Selain itu pada 1898, dari sebuah makam kuno di Saqquara, Mesir, yang diperkirakan dibuat pada 200 SM, juga telah ditemukan sebuah replika pesawat yang formatnya mirip dengan pesawat terbang modern. Benda ini kini disimpan di Museum Kairo, Mesir.
Dari China dilaporkan bahwa telah ditemukan beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet dan lalu dibawa ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dokumen tersebut ternyata berisi petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa. Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu laghima, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, laghima ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang. Dokumen sanskrit kuno juga menyebutkan bahwa, Maharaja India, Ashoka telah membentuk sebuah kelompok Sembilan Lelaki Misterius yang terdiri atas para ilmuwan terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains. Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena ia merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru bisa jadi akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam, yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri.



Sketsa rancangan pesawat terbang pada masa peradaban Mesir Kuno
Sembilan lelaki misterius telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain, bertajuk Rahasia-rahasia Gravitasi . Mereka menyebut kendaraan angkasa tersebut dengan Vimana / Astras. China menyatakan akan mempelajari lebih lanjut dokumen tersebut untuk program kajian angkasanya. Waw,Klo begitu berarti jauh-jauh sebelum Wright Bersaudara menciptakan pesawat Terbang,Peradaban-Peradaban zaman dulu,seperti Mesir Kuno,Sumeria,Yunani Kuno dan mungkin Atlantis telah mengenal alat transportasi tersebut dong?.Pantesan,dari bermacam-macam buku yang aku baca, mengenai peradaban Atlantis yang menghilang,dikisahkan memang pada masa itu Teknologinya sudah maju,walaupun dari segi arsitektur teknologinya masih lebih modern sekarang. Tapi pengenalan terhadap macam-macam benda semacam Lemari Es,dll talah ada sebelumnya.hebat yah…

2 komentar:

  1. Selama penelitian tentang peradaban Mesir kuno hanya ditemukan bentuk replika benda pesawat seperti yang telah dipaparkan tersebut. Akan tetapi penemuan akan benda terbang yang berupa pesawat yang mungkin digunaka sebagai pesawat terbang pada zaman tersebut tidaklan pernah ada. Besar kemungkinan pembuatan replika pesawat itu menggambarkan bahwa pada saat itu mereka mengagumi teknologi dari peradaban terdahulu yang mereka tidak harapkan bisa tewujud di zaman mereka. Kita tahu bahwa peradaban yang sangatlah maju sekaligus beradaban besar sehingga menciptakan teknologi-teknologi canggih salah satunya benda yang bisa membawa mereka terbang, Atlantis. Dari cerita turun temurun tentang perkembangan di jaman Atlantis itulah yang mereka kenang dan banggakan. sehingga dibuatlah replika yang mengagumkan mereka di tempat sakral mereka.
    Oleh : Jauhari Rahman, di mataram

    BalasHapus
  2. sebenarnya, dulu pernah ditemukan mumi bersama rongsokan pesawat yang dipergunakannya di dalam salah satu piramid di mesir. posisi mumi tersebut, seolah-olah jatuh menabrak bangunan tersebut. jadi, besar kemungkinan bahwa teknologi pada zaman dahulu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan zaman sekarang, namun bukti² tersebut masih perlu di dalami lebih lanjut.

    BalasHapus