Selasa, 27 April 2010

Inggris Larang Iklan Wisata Israel

.



Haram al-Sharif
Haram al-Sharif














Lembaga pengawasan iklan di Inggris melarang iklan yang dikeluarkan oleh Badan Pariwisata Israel karena menampilkan foto tembok barat. Mereka mengatakan iklan tersebut menyesatkan.
Otoritas Standar Periklanan, ASA, mengatakan iklan tersebut menyatakan secara tidak langsung bahwa Jerusalem Timur yang diduduki Israel sejak 1967 merupakan bagian dari negara tersebut.
Tembok Barat yang merupakan salah satu tempat suci bagi agama Yahudi terletak di Jerusalem Timur, lokasi itu merupakan salah satu lokasi tujuan utama sebagaian besar turis yang mengunjungi Israel.
Kementerian Pariwisata Israel mengatakan akan menjadi tidak benar jika tempat tersebut tidak dimasukan dalam iklan tersebut.
ASA mengatakan mereka telah menerima surat keluhan akibat penayangan iklan tersebut. Iklan itu muncul di sebuah surat kabar di Inggris.
Keputusan ini mengikuti langkah yang telah mereka lakukan sebelumnya pada tahun 2009 lalu. Ketika itu ASA mengkritik iklan Kementrian Pariwisasta Israel yang ditampilkan di jaringan stasiun bawah tanah London.
Iklan tersebut menampilkan foto-foto di sekitar Gaza, Tepi Barat dan Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari wilayah Israel.
Rencana Perjalanan
Dalam iklan terakhirnya mereka mengatakan, "Anda bisa menelusuri Israel dalam waktu 6 jam, bayangkan apa yang bisa anda lakukan dalam empat hari."
Pada bagian bawah iklan tersebut terdapat gambar Tembok Barat, bagian dari komplek yang dikenal oleh kalangan Yahudi sebagai Kubah Gunung atau masyarakat Muslim menyebutnya sebagai Haram al-Sharif.
Dalam iklan itu Kubah Batu ditempat sebagai latar belakang dengan tulisan 'Hari kedua, Jerusalem'.
ASA menyebutkan, 'Pembaca sepertinya terkesan memahami bahwa lokasi yang digambarkan dalam iklan tersebut semuanya berada di wilayah Israel.'
'Bagaimanapun kami memahami bahwa status wilayah penddudukan di tepi barat masih menjadi subyek sengketa internasional dan oleh karena itu kami mempertimbangkan secara tersirat iklan itu ingin menunjukan gambar Jerusalem Timur berada di wilayah Israel.Kami menyimpulkan informasi di dalam iklan itu menyesatkan.'
Namun Kementerian Pariwisata Israel menolak keputusan tersebut, mereka menanggapi ASA dengan mengatakan bahwa iklan itu telah menyediakan ''informasi dasar dan akurat bagi calon wisatawan Inggris yang menjanjikan''.
"Informasi dalam iklan tersebut sepenuhnya akurat bagi mereka yang akan berkunjung ke Israel. Mengabaikan referensi dalam iklan itu saat akan berkunjung ke Jerusalem berarti itu tidak benar dan menyesatkan."
Dalam iklan milik Kementrian Pariwisata Israel sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 2009 lalu setidaknya ada 400 keluhan terhadap iklan tersebut.
Warga Palestina saat ini menginginkan Jerusalem Timur sebagai ibukota masa depan bagi negara mereka namun Pemerintah Pendudukan Israel bersikeras kota itu tidak bisa dipisahkan dari wilayah mereka.
Status dua situs suci di kawasan tersebut merupakan salah satu isu kontroversial yang akan dipecahkan dalam pertemuan untuk mencapai kesepakatan damai di kawasan itu.

1 komentar: