Media Inggris baru-baru ini menemukan, Israel telah memiliki sekitar 300 hulu ledak nuklir, dan memproduksi senjata nuklir taktis lain
Jane's Defense Weekly juga menyebut Israel sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah. Penelitian sebelumnya memprediksikan bahwa Israel menyimpan 200 hulu ledak nuklir, namun kajian terbaru membuktikan bahwa Zionis selama beberapa tahun terakhir menambah jumlah hulu ledak nuklirnya mencapai 300 hulu ledak.
Masalah tersebut mengindikasikan peningkatan aktivitas nuklir militer Israel dalam tahun-tahun terakhir. Dengan kepemilikan sekitar 300 hulu ledak nuklir, Zionis Israel menjadi ancaman serius bagi keamanan kawasan dan dunia. Zionis telah mengubah kawasan Timur Tengah sebagai gudang senjata pembunuh massal seiring produksi dan penimbunan senjata atom dan kimia di Palestina pendudukan.
Kelanjutan aktivitas nuklir militer Israel menambah kekhawatiran luas pada tingkat regional dan internasional. Beberapa waktu lalu, koran Al-Wafd, Mesir mempublikasikan sebuah laporan tentang kelanjutan aktivitas Israel membangun reaktor-reaktor nuklir baru secara rahasia.
"Salah satu reaktor baru nuklir militer Israel tengah dibangun di dekat perbatasan Palestina pendudukan dengan Mesir lewat bantuan negara-negara Barat," tulis Al-Wafd. Berbagai laporan lain juga mengkonfirmasikan pembangunan reaktor nuklir baru Israel di Gurun Negev.
Beberapa waktu lalu, Israel juga menandatangani kontrak baru dengan AS di bidang kerjasama nuklir. Kontrak ini mempertegas kontrak-kontrak sebelumnya sekaligus meningkatkan volume kerjasama nuklir Tel Aviv dan Washington. Kesepakatan baru ini memungkinkan komisi nuklir Israel mengakses informasi-informasi nuklir terbaru seperti, proses aktivitas nuklir dan teknologi nuklir milik AS.
Bantuan luas AS dan negara-negara Barat kepada Zionis Israel merupakan pelanggaran nyata pakta pelarangan produksi dan penyebarluasan senjata nuklir. Merasa mendapat dukungan penuh Barat, Israel menolak menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tidak mengizinkan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menginspeksi reaktor-reaktor nuklirnya. Namun Barat dengan segenap upaya, menghalangi negara-negara Islam di Timur Tengah memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan damai. [irb/www.hidayatullah.com]
Bantuan luas AS dan negara-negara Barat kepada Zionis Israel merupakan pelanggaran nyata pakta pelarangan produksi dan penyebarluasan senjata nuklir. Merasa mendapat dukungan penuh Barat, Israel menolak menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tidak mengizinkan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menginspeksi reaktor-reaktor nuklirnya. Namun Barat dengan segenap upaya, menghalangi negara-negara Islam di Timur Tengah memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan damai
BalasHapusuuu,,, dasar israel reseee.....
viva zionis.....
BalasHapus