China telah berkali-kali mengalami banjir besar dan tanah longsor. Soal sumpit ini menjadi urusan Kementerian Perdagangan China bersama dengan enam kementerian lainnya. Perusahaan yang masih memproduksi sumpit sekali pakai akan mendapatkan hambatan dan larangan dari pemerintah setempat.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,3 miliar jiwa, China setiap tahun membuang 45 miliar pasang sumpit atau sekitar 130 juta pasang sumpit per hari. Pegiat lingkungan, Greenpeace China, memperkirakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus tersedia 100 are lahan pohon bambu yang harus diperbarui setiap 24 jam. Bayangkan saja, hutan yang lebih luas dari lapangan Tiananmen atau setara 100 lapangan sepak bola harus dikorbankan setiap hari hanya untuk menyediakan sumpit.
Penggundulan hutan merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi Pemerintah China saat ini. Pemerintah telah meluncurkan kampanye ”Bawa Sendiri Sumpitmu”. Namun, tampaknya sungguh sulit menghilangkan kebiasaan menggunakan sumpit sekali pakai ini antara lain karena lebih murah dibandingkan biaya pencucian untuk sumpit besi atau plastik yang dapat digunakan berulang kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar