detikcom - Jakarta, Saat puasa umumnya berat badan seseorang akan meningkat. Padahal jika seseorang menjalankan puasa dengan benar, maka berat badan yang dimilikinya akan turun sekitar 5 persen.
"Ketika puasa maka kalori yang masuk ke tubuh akan berkurang, idealnya berat badan akan turun biasanya sekitar 5 persen diakhir puasa," ujar Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSUPNCM, dalam acara seminar PAPDI dengan tema Ibadah Berkualitas Selama Puasa Tanpa Gangguan Penyakit di Gedung Prodia, seperti ditulis Senin (1/8/2011).
Jika kalori yang masuk ke dalam tubuh berkurang, maka kondisi ini akan berpengaruh terhadap komposisi lemak tubuh, kolesterol dan jumlah radikal bebas yang berkurang. Hal ini karena tubuh akan menghancurkan timbunan lemak yang ada di dalam tubuh sebagai sumber energinya, sehingga akan berpengaruh terhadap berat badan.
Studi yang dilakukan seputar puasa umumnya menunjukkan terjadinya pembatasan kalori selama puasa, kondisi ini akan berdampak pada penurunan berat badan, kolesterol dan asam urat, serta meningkatkan antioksidan sehingga memperlambat proses degenerasi organ- organ tubuh.
"Penelitian menunjukkan pasien yang memiliki berat badan ideal, umumnya akan lebih panjang umur dibandingkan dengan orang yang obesitas," ujar Dr Ari yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit dalam Indonesia).
Sementara itu Dr Siti Setiati, SpPD-KGer, MEpid dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM menuturkan pembatasn kalori ini biasanya dengan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. "Pembatasan jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti bisa memperlambat penuaan serta mencegah terjadinya oenyakit yang sering timbul di usia lanjut. Asal jangan melakukan puasa balas dendam," ujar Dr Siti Setiati. Selain itu cadangan lemak di tubuh juga digunakan untuk energi selama berpuasa, ia akan melepaskan bahan-bahan kimia yang disimpan dari asam lemak ke dalam sistem dan kemudian dieliminasi melalui organ-organ usus, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening dan kulit. Kondisi ini sama seperti proses detoksifikasi selama puasa.
dikutip dari detikHealth
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9943601
"Ketika puasa maka kalori yang masuk ke tubuh akan berkurang, idealnya berat badan akan turun biasanya sekitar 5 persen diakhir puasa," ujar Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSUPNCM, dalam acara seminar PAPDI dengan tema Ibadah Berkualitas Selama Puasa Tanpa Gangguan Penyakit di Gedung Prodia, seperti ditulis Senin (1/8/2011).
Jika kalori yang masuk ke dalam tubuh berkurang, maka kondisi ini akan berpengaruh terhadap komposisi lemak tubuh, kolesterol dan jumlah radikal bebas yang berkurang. Hal ini karena tubuh akan menghancurkan timbunan lemak yang ada di dalam tubuh sebagai sumber energinya, sehingga akan berpengaruh terhadap berat badan.
Studi yang dilakukan seputar puasa umumnya menunjukkan terjadinya pembatasan kalori selama puasa, kondisi ini akan berdampak pada penurunan berat badan, kolesterol dan asam urat, serta meningkatkan antioksidan sehingga memperlambat proses degenerasi organ- organ tubuh.
"Penelitian menunjukkan pasien yang memiliki berat badan ideal, umumnya akan lebih panjang umur dibandingkan dengan orang yang obesitas," ujar Dr Ari yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit dalam Indonesia).
Sementara itu Dr Siti Setiati, SpPD-KGer, MEpid dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM menuturkan pembatasn kalori ini biasanya dengan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. "Pembatasan jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti bisa memperlambat penuaan serta mencegah terjadinya oenyakit yang sering timbul di usia lanjut. Asal jangan melakukan puasa balas dendam," ujar Dr Siti Setiati. Selain itu cadangan lemak di tubuh juga digunakan untuk energi selama berpuasa, ia akan melepaskan bahan-bahan kimia yang disimpan dari asam lemak ke dalam sistem dan kemudian dieliminasi melalui organ-organ usus, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening dan kulit. Kondisi ini sama seperti proses detoksifikasi selama puasa.
dikutip dari detikHealth
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9943601
Tidak ada komentar:
Posting Komentar