Rabu, 19 Oktober 2011

Bumi Kembali Dekati Kepunahan Massal

Headline
Jakarta – Menurut proyeksi Divisi Populasi PBB, pada 31 Oktober 2011 nanti, populasi manusia di Bumi mencapai tujuh miliar. Di sisi lain, hal ini akan memusnahkan penghuni Bumi lainnya.Selama bertahun-tahun, penghuni Bumi lain dengan konstan menurun dan banyak spesies telah punah. Hilangnya habitat, populasi, pemanasan global, terlalu banyak memancing dan berburu menjadi alasan utama menurunnya spesies untuk masa depan.
Beberapa ahli biologi yakin, dengan tingkat kepunahan saat ini, Bumi akan mengalami kepunahan massal di mana 75% spesies planet ini akan menghilang dalam periode geologi yang singkat atau dalam 300-2.000 tahun mendatang. Berikut 10 spesies yang terancam.
Musang berkaki hitam
http://4.bp.blogspot.com/_vpzPBewsqWU/TUkJv4ifuZI/AAAAAAAAeyo/_5OF2eS9new/s1600/luwak.jpg
Hewan asli Amerika Utara ini telah lama masuk daftar spesies terancam dunia. Perkembangan manusia yang memangkas habitat musang ini kurang dari 2% dari ukuran aslinya juga menjadi penyebabnya. Selain itu, penyakit juga mengintai hewan malang ini.
Pada 1986, ilmuwan yakin, hanya ada 18 musang berkaki hitam yang tersisa di alam liar namun program pengembang biakan hewan ini berhasil membantu populasi musang meningkat menjadi seribu. Meski begitu, hewan ini tetap terancam.
Lele Raksasa Mekong
http://nature.org.vn/en/wp-content/uploads/2009/03/giantcatfish032009.jpg
Ikan sepanjang 10 meter seberat 272kg ini memegang rekor ikan air tawar terbesar yang pernah ditangkap. Meski secara fisik ikan ini besar namun secara populasi tidak. Populasi ikan ini menurun 90% satu dekade terakhir dan ahli yakin hanya ada 300 ikan di alam liar.
Ikan ini hanya bisa ditemui di Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam. Terlalu banyak memancing menjadi dalang menurunnya populasi ikan ini dan perubahan habitat serta hancurnya lahan untuk berkembang biak juga menjadi penyebabnya.
Vaquita
http://csiwhalesalive.org/csi07205a.jpg
Populasi hewan ini kurang dari 300 di alam liar. Vaquitta Porpoise merupakan kelompok mamalia laut terkecil yang terancam punah. Hewan ini hanya bisa ditemui di teluk California.
Jaring ikan menjadi penyebab turunnya populasi hewan malang ini. Selain itu, klorin pestisida juga menjadi ancaman utama mamalia laut langka ini. Menurut peneliti, Vaquita nampaknya akan mengikuti nasib spesies mamalia kecil lain, Baiji, yang dinyatakan punah pada 2006.
Capung Zamrud
http://www.snh.org.uk/publications/on-line/naturallyscottish/dragonfly/images/11.%20Northern%20Emerald%20-m-%20(c)SNH.jpg
Populasi banyak spesies serangga di dunia mengalami penurunan tajam dan akan segera menghilang. Termasuk capung zamrud yang memiliki mata hijau dan sepasang sayap bergaris kuning. Serangga ini bisa ditemui di area kecil rawa di Illinois, Wisconsin, Missouri dan Michigan. Penyebab utama terancamnya spesies ini adalah habitatnya yang terus berkurang yang digunakan untuk proyek industri.
Ozark Hellbender
http://www.fws.gov/midwest/endangered/images/amphibians/ozhe_in_handByUSFWSJillUtrip.jpg
Populasi salamander raksasa ini menurun 75% sejak beberapa dekade lalu dan hanya ada 600 hewan tersisa di alam liar. Amfibi terbesar Amerika Utara ini hanya bisa ditemui di aliran sungai di Arkansas dan Missouri.
Industri pertukaran hewan ilegal ini menjadi penyebab menurunnya populasinya. Selain itu, hilangnya habitat, penambangan, sedimentasi, dan kualitas air yang buruk sangat mempengaruhi tingkat reproduksi hewan ini. Menurut Fish and Wildlife Service Amerika Serikat (AS), hewan ini akan punah dalam 20 tahun mendatang.
Gharial
http://www.websters-online-dictionary.org/images/wiki/wikipedia/commons/thumb/a/ae/Gharial_san_diego.jpg/250px-Gharial_san_diego.jpg
Hewan berhidung panjang ini merupakan keluarga buaya. Pada pertengahan 1900-an, hanya ada 5-10 ribu hewan ini di alam liar dan kini hanya ada 1.500 saja. Hewan yang kini hanya bisa ditemui di India dan Nepal ini mengalami penurunan populasi sebesar 98%. Hilangnya habitat terus mengancam hewan malang ini.
Siamang Hainan Jambul Hitam
http://www.gibbonconservation.org/03_threats/5hainanus.jpg
Hewan ini hanya bisa dijumpai di pulai Hainan, China. Sebelum 1960, terdapat dua ribu siamang Hainan di alam liar dan pada 2003, peneliti hanya bisa menemukan 13 hewan ini di wilayah kecil di Bawangling Natural Reserve. Saat ini, hanya ada 20 hewan ini di alam liar. Populasi manusia yang makin banyak di pulau tempat hewan ini ada menjadi dalang penurunan drastis siamang Hainan.
Akikiki
http://www.mnn.com/sites/default/files/imagecache/node-gallery-display/Akikiki.jpg
Burung yang hanya ada di pulau Kaua’I, Hawaii ini diperkirakan hanya ada 1.500 di alam liar dan jumlahnya terus menurun. Menurut American Bird Conservancy, burung ini menderita penyakit dari nyamuk. Selain itu, habitat yang tergurus babi dan kambing juga membuat populasi burung ini menurun.
Dypsis Brevicaulis
http://www.plantapalm.com/vpe/photos/Species/Pics/dypsis_brevicaulis.JPG
Palem cebol ini memiliki daun yang tumbuh langsung dari tanah dan pertama ditemukan pada 1973. Tanaman asli Madagascar ini hanya hidup di pasir putih dan tanah yang kaya besi atau aluminium. Penambangan menjadi dalang utama yang musnahkan spesies ini.
Koral Elkhorn
http://static.inilah.com/data/berita/foto/718071.jpg
Salah satu karang paling penting di Karibia ini mengalami penurunan populasi sebesar 90-95%. Beragam penyakit menular menjadi penyebab di balik penurunan drastis populasi karang ini. Selain itu, pemanasan global, meningkatnya suhu air laut dan banyaknya karbon dioksida juga turut andil menurunkan populasi karang ini. [mdr]





sumber :http://teknologi.inilah.com/read/detail/1785788/bumi-kembali-dekati-kepunahan-massal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar