Sebagian besar orang akan berusaha mati-matian menutupi rambut uban yang muncul. Kondisi ini juga dialami oleh Liz Jones yang berjuang selama 25 tahun untuk melawan rambut beruban.
Liz menuturkan bahwa mencari perawatan untuk mengatasi rambut beruban lebih sulit dibandingkan dengan perawatan memanjangkan bulu mata atau penurunan berat badan. Memiliki rambut beruban bisa menurunkan kepercayaan diri yang dimiliki oleh seseorang.
Rambut uban yang muncul juga bisa mempengaruhi suasana hati. Setiap hari Liz harus selalu memeriksakan diri di cermin untuk mengetahui berapa banyak uban yang muncul dan menilai seberapa jauh ia bisa menutupi kondisi tersebut.
"Perawatan ke salon seperti heroin yang sangat dibutuhkan oleh para pecandu. Saya terlahir dengan rambut berwarna coklat pirang dan pertama kali saya mewarnai rambut ketika berusia 17-an tahun," ujar Liz Jones, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (24/10/2011).
Liz menuturkan jika 2 minggu ia tidak mewarnai rambutnya dengan pewarna yang mengandung bahan berbau menyengat, maka uban di kepalanya akan mulai terlihat kembali.
Saat ini Liz berusia 53 tahun dan kekhawatirannya akan rambut beruban ini telah merusak hidupnya selama hampir 25 tahun dan ia sudah menghabiskan biaya sebesar 60.000 poundsterling setara dengan Rp 846 juta (dengan kurs 14.110 rupiah) untuk perawatan mewarnai rambut.
Perawatan mewarnai rambut tidak hanya berdampak bagi mental, tapi telah lama dicurigai sebagai karsinogen meski belum diketahui apa efek yang timbul bagi rambut dan kulit kepala jika digunakan selama 30-40 tahun.
"Bahkan saya lebih mementingkan menutupi rambut beruban daripada harus menciptakan sebuah kenangan manis saat bulan madu yang bahagia, karena ditengah-tengah acara bulan madu saya pergi salon hanya untuk mewarnai rambut," ujarnya.
Liz pertama kali mengalami rambut uban di akhir usia 20-an tahun dan ia merasa hal itu terlalu dini terjadi, karena baginya rambut abu-abu adalah sesuatu yang memalukan. Dan ia mengakui jika sudah mulai mewarnai rambut maka ia akan sulit untuk berhenti.
"Tapi lambat laun rambut saya seperti berhenti memantulkan cahaya dan saya harus menyembunyikan noda di dahi dan ujung-ujung jari ketika harus keluar rumah setelah mewarnai rambut," ungkapnya.
Lama kelamaan kondisi ini sangat mengganggu. Ketika sudah merasa putus asa ia akan keluar rumah dengan menggunakan topi untuk menutupi rambutnya menuju dokter spesialis Louise Galvin.
Solusi yang diberikan oleh Louise adalah pewarna rambut yang juga bisa menumbuhkan rambut kembali dengan menggunakan kandungan yang ringan tanpa membuat rambut menjadi rapuh, mudah patah dan rontok setelah bertahun-tahun digunakan.
Produk yang digunakan oleh Liz Jones ini adalah Colour Remover yang diklaim aman karena bebas dari kandungan amonia dan juga peroksida, tapi berhasil menghilangkan uban di rambut dengan cara mengoksidasinya.
Cara pertama penggunaannya adalah memakai Colour Remover yang dipijat di kepala dan dibiarkan selama 20 menit, kemudian sebuah shampo digunakan untuk menetralkan dan rambut dibilas selama 10 menit. Sebelum proses tersebut diulang, rambut harus dikeringkan terlebih dahulu.
Kini Liz bisa pergi selama 4 minggu tanpa perlu khawatir ubannya akan terlihat, hal ini termasuk suatu kemajuan besar baginya. Sesi berikutnya yang ia jalani akan membuat rambutnya terlihat lebih ringan dan ramah terhadap kulitnya.
"Tidak ada lagi handuk dan sprei yang bernoda dan sekarang rambut saya berwarna cokelat serta tampak mengkilap. Saya merasa dibebaskan," ujar Liz Jones.
Liz before (left) and after her cosmetic surgery
Just before the operation, Mr Karidis marks Liz's face where the work will be done
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/10/24/144823/1751187/766/melawan-rambut-beruban-selama-25-tahun?l991101755
Tidak ada komentar:
Posting Komentar