Selasa, 11 Desember 2012

Lima Tipe Dosen di Kampus



(jelajahunik) Kita pasti punya satu atau beberapa orang dosen kesayangan. Enggak peduli betapa sulitnya ujian yang mereka kasih, atau betapa anehnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka, kita mungkin masih mengidolakan sang dosen ini. 

Di kampus, sedikitnya kita akan menemui lima jenis dosen. Surviving College, Minggu (9/12/2012) merilis daftarnya: 

1. Dosen Sempurna 

Setidaknya ada satu dosen tipe ini di kampus. Si dosen sempurna biasanya sangat bersahabat dan selalu ada jika kita membutuhkan bantuan. Ujian yang mereka gelar biasanya cukup sulit, tetapi juga enggak terlalu mudah, dan kita akan merasa mendapatkan pencapaian tersendiri jika meraih nilai bagus di kelas yang mereka ampu. Tipe ini selalu menantang kita dalam porsi yang cukup untuk mencapai sesuatu, dan memberi nilai secara adil.

Si dosen sempurna akan menginspirasi kita. Mereka akan membuat kita bekerja lebih giat dari sebelumnya karena kita menyukai perkuliahan mereka. Tidak jarang, dosen tipe ini juga akan memengaruhi keputusan yang akan kita ambil, khususnya terkait urusan akademik. Dosen sempurna adalah dosen yang membuat seseorang mengubah hidup dan selalu kita dengar ceritanya. 

2. Calon Doktor

Tipe dosen calon doktor bisa jadi juga menjadi favorit karena mereka masih menjalani masa kuliah seperti kita. Enggak heran, para dosen jenis ini menaruh simpati lebih pada kehidupan kita di luar kampus. 

Dosen tipe ini akan dengan senang hati menolong kita. Selain itu, bisa jadi kelas yang mereka ampu akan berbentuk kelas kecil sehingga mereka bisa memberi lebih banyak waktu untuk konsultasi individual. Kebanyakan dosen di kelompok ini juga berusia muda dan lebih mudah diajak berkomunikasi. Bisa jadi, mereka juga akan menyelipkan satu dua gurauan di kelas sambil tidak lupa memberi tahu apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki nilai. 

3. Si Licik

Dosen "licik" akan mengajar dengan sangat baik di kelas. Kita akan merasa senang belajar pada mereka. Bahkan, bisa jadi kita enggak pernah bolos satu kali pun sepanjang semester pada mata kuliah mereka. 

Tetapi ketika musim ujian tiba, kita akan bingung setengah mati. Pasalnya, kita akan kesulitan mengingat detail materi kuliah karena lebih terngiang soal berbagai anekdot yang disampaikan sang dosen. Padahal, joke dari sang dosen enggak akan masuk soal ujian, kan? Akibatnya, nilai-nilai kita pada mata kuliah si dosen licik biasanya enggak akan terlalu bagus. Tapi, kita pun enggak akan sanggup marah kepada sang dosen, karena kita sangat menyukai mereka. 

4. Anak Baru 

Si anak baru bisa jadi juga merupakan kandidat doktor, tetapi karakter mereka sedikit berbeda. Dosen yang masuk kelompok ini kurang percaya diri. Dan karena begitu menginginkan para mahasiswa menyukai kelas yang mereka ampu, maka bisa jadi dosen jenis ini akan menyesuaikan gaya mengajarnya dengan rekomendasi yang diberikan para mahasiswa. 

Tidak jarang, dosen baru seperti ini akan menjadi sedikit terlalu baik di saat perkuliahan sudah berjalan tidak efisien. Si anak baru juga biasanya sangat menguasai materi kuliah dan memiliki passion tinggi. Namun, mereka sering kesulitan untuk mengomunikasikan informasi yang mereka miliki tersebut. Selain itu, dosen dalam kelompok ini mudah setuju namun sulit memberikan feedback ketika kita minta penjelasan soal nilai. 

Dosen tipe ini juga biasanya menyukai jam kerja mereka dan selalu muncul ketika mereka berjanji akan datang. Mereka juga cenderung akan mencoba strategi mengajar yang baru dan terkadang aneh. Singkatnya, si newbie adalah dosen yang mudah dikenali dan mengasyikkan, maka sebaiknya kita menikmati keberadaan dosen jenis ini karena bisa jadi gayanya yang asyik enggak akan bertahan lama. 

5. Si Pembenci 

Dosen pembenci bisa jadi mengajar hanya karena mengejar pendapatan bulanan. Bisa jadi, mereka sebenarnya ingin melakukan berbagai penelitian atau pensiu, tetapi urung melakukannya karena masalah keuangan. 

Tipe dosen ini kerap memberikan kuis dan ujian yang sulit serta menyampaikan materi kuliah dengan cara yang sulit. Mereka tampaknya selalu marah pada sesuatu atau seseorang. Enggak jauh beda dengan Si Licik, kita akan kesulitan mengerjakan soal-soal ujian yang mereka berikan. Tetapi, kita akan merasa sangat marah kepada dosen pembenci ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar